Jalan Insaf // Danu S
Sebab hati yang pernah keliru manakala memilih perdu. Hingga terluka usai tersesat dalam kesilapan. Sengaja melupa dari teguran-Nya lalu bersandar pada pijar-pijar semu yang disebut kemaksiatan.
Lubuk mulai didekap hampa. Kosong membelit rahsa dari waktu ke waktu. Terlalu tumpuk onak yang bersemayam pada relung. Hingga bahagia semakin kerontang tanpa hadirnya kepatihan. Sang jiwa mulai meronta. Masih adakah penawar untuknya?
Tertatih. Mendekap syahdunya wudhu. Pertama kali setelah berjuta detik diabaikannya. Hanya kesejukan yang menyentuh ujung gulana. Di bawah tangis paling sesal, hanya doa yang dapat dilangitkan kepada-Nya. Masih adakah pengampunan untuknya?
Selama napas masih menyatu dengan hayat. Selama detak masih melekap nadi. Tiada henti merajut setu terhadap-Nya. Ramadan penuh keberkahan. Kembalinya abdi sambil menjinjing keinsafan. Rabb, ampuni segala dosa hamba sahaya.
Kebumen, 2 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H