Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis pernah menempuh pendidikan jurusan Fisika. Dia menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, Dongeng Semua Tentang Didu, Pantun Slenco, dan antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketuklah Dinding Doa

13 Maret 2023   13:08 Diperbarui: 13 Maret 2023   13:12 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketuklah Dinding Doa//Danu S


Hujan mulai menyapa hangatnya kemarau. Lisan setia merapalkan doa di selasar pengharapan. Dinding rumah ini penuh dengan diksi, yang kaubangun dengan puja puji. Namun kini warna kusam memeluk setiap jengkal taatnya.

Rusuknya tidak akan beranjak dari gerbang setia. Ketuklah dinding doa, wahai lubuk yang merapuh. Kelak, pemilik seluruh janji pasti akan kembali memungut kisah. Ceruk yang kerontang akan kembali basah. Embun akan mengusap dahaga kerinduan.

Raganya sedang berada di persimpangan. Singgah di biduk yang menyuguhkan warna-warni bait yang lain. Namun satu hal yang tak dapat diingkari, kalbunya telah terpatri dalam cadas rumah ini. Berpagar ikrar atas nama cinta. Sesat itu akan menemukan jalan pulang.

Kebumen, 13 Maret 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun