Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis pernah menempuh pendidikan jurusan Fisika. Dia menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, Dongeng Semua Tentang Didu, Pantun Slenco, dan antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seikat Doa

18 Februari 2023   22:28 Diperbarui: 18 Februari 2023   22:29 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seikat Doa // Danu S

Mungkin tidak akan pernah terulang
semangkuk kehangatan penuh kasih
yang duduk sambil mengeja seikat doa
untuk seorang anak yang entah
sampai kapan dia akan pulang

Namun tidak akan pernah patah arang
menunggu hingga musim gugur berlalu
seperti dialog terakhirnya saat itu

"Aku pasti kembali, Mak. Kita akan mengusir semua pilu dan membungkam luka."

Kepatuhan tidak akan pernah ingkar
jika saat ini belum pulang maka beribu petang
tidak akan pernah tergulung usang

"Aku akan pulang, Mak. Kita akan membakar segala duka dan menyemai cita."

Puja puji doa tidak akan pernah padam
seikat demi seikat pinta terus dilangitkan
hingga kejora akan jatuh bersama bayangan di balik pintu

"Anakku akan datang."

Kebumen, 18 Februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun