Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis pernah menempuh pendidikan jurusan Fisika. Dia menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, Dongeng Semua Tentang Didu, Pantun Slenco, dan antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Artikel

4 September 2022   22:13 Diperbarui: 4 September 2022   22:17 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih melenggangkan jemari
Memupuk aksara pada layar
Merakit kata-kata yang sempat terbenam
Menyatukan dalam jejak yang hangat

Ada apa dengan BBM?
Membaitkan harga tidak tanggung-tanggung
Menarik lisan rakyat untuk terdiam
Mengurai kabut tebal di ufuk pelupuk

Kata mereka
Mengalihkan subsidi agar tepat sasaran
Oh, Selama ini jatuh pada ketidakmampuan yang samar
Hingga, rakyat semakin larut dalam kolam ketidakberdayaan

Bagaimana nasib perut kaum marginal?
Sabar, sebentar lagi akan terbayar dengan kebijakan
Semoga tidak ada aral saat merunut data
Dan dana dapat kembali pada sang pemilik hak yang sejati

Artikel telah menyimpan amanat rakyat
Semoga Tuan dapat menimangnya
Mereka menunggu tirani hingga membuka kelambunya
Meyakinkan kehadiran inflasi dapat berkarib dengan nasib

Kebumen, 4 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun