Mohon tunggu...
Danu Supriyati
Danu Supriyati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Penulis pernah menempuh pendidikan jurusan Fisika. Dia menerbitkan buku solo Pesona Fisika, Gus Ghufron, Dongeng Semua Tentang Didu, Pantun Slenco, dan antologi baik puisi maupun cerpen. Semoga tulisannya dapat bermanfaat bagi pembaca. Jejak tulisannya dapat dibaca di https://linktr.ee/danusupriyati07

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kawal Pilpres agar Berlangsung Jujur, Adil, dan Terbuka

1 September 2022   11:13 Diperbarui: 1 September 2022   11:14 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa sebagai mata tombak bangsa tidak bisa diremehkan kecerdasan intelektual politik. Sebagai pelajar di jajaran tertinggi tentu pemikiran logis membawa masa depan ke arah yang diharapkan lebih baik.

Tidak jadi masalah apabila kampanye pilpres merambah dunia kampus. Bahkan harus dilakukan agar para capres dan cawapres yang diusung partai dapat dikritisi langsung oleh mahasiswa sehingga bisa dilihat kualitasnya.

Mahasiswa sebagai penyambung lidah masyarakat diharapkan dapat mengail rencana kinerja yang tidak sekedar menjual janji manis. Sumber dana yang diperoleh partai untuk kampanye. Manajemen organisasi partai yang bersangkutan. Dan yang tidak kalah penting adalah visi misi capres dan cawapres untuk kemajuan Indonesia. Hasil dari kampanye dijadikan sebagai pertimbangan masyarakat untuk menentukan nasib bangsa dan negaranya. 

Kampanye yang dilakukan juga harus bersih dan terbuka. Tidak ada modus, alih - alih merekrut massa untuk partai tertentu. Kampanye harus memposisikan mahasiwa di pihak yang netral.


Dibutuhkan kerjasama antara kampus dan pihak penyelenggara kampanye agar berjalan sesuai aturan. Kredibilitas kampus ikut dipertaruhkan dalam acara sekelas pilpres. Sedikit melenceng tertangkap tangan berat sebelah ke partai tertentu, kepercayaan dari masyarakat akan menguap begitu saja.

Apakah ada benang merah antara kondisi sebelum kampanya, saat kampanye dan setelah kampanye dalam kehidupan kampus? Tentu saja akan saling sumbang sih. Nurani setiap pribadi memiliki ikhwal tersendiri untuk calon pemimpin masa depan. Maka sangat diharapkan kampanye yang berlangsung adalah jenis kampanye damai. Menengok waktu berlangsung kampanye terbatas, dari sudut pandang penulis, tidak akan mengganggu proses perkuliahan. Pihak kampus bekerjasama dengan dosen bersangkutan untuk memberi kebijakan pada para mahasiswanya agar ikut andil dalam kampanye capres dan cawapres.

Mari kawal pemilihan capres dan cawapres dengan jujur dan terbuka. Kunci dari keberhasilan pemilu adalah kejujuran. Bukan dari segi partai pengusung saja namun juga pihak terkait terselenggaranya kampanye khususnya mahasiswa.

Siapapun pilihan kita, itu adalah hak kita. Ikut serta menjaga ketertiban kampanye, mengawal kejujuran adalah kewajiban yang harus ditunaikan bersama.

Kampus, persiapkan diri menyambut pemilu 2024! Kawal pemilu yang jujur, terbuka, bebas dari KKN! Bersatu kita pasti bisa!

 Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun