Sebagian orang saat ini mencibir, bahkan sampai membenci BlackBerry. Memang smartphone dan sistem operasinya memiliki banyak kelemahan, di antaranya miskin aplikasi, mudah hang dan harganya yang relatif mahal serta kinerjanya lemot karena sebagian besar masih didukung prosesor dan RAM yang kecil.
Kendati demikian, ada keunggulan yang dimiliki perangkat mobile besutan perusahaan berbasis di Kanada, yakni paket internet konstan dan memiliki aplikasi chatting yang khas, BlackBerry Messenger.
Paket internet BlackBerry yang konstan maksudnya ketika pengguna mendaftar paket berisi salah satunya bisa berinternet, baik selama per hari, per minggu ataupun per bulan, pengguna sudah diberi keleluasaan untuk menjelajah internet secapeknya, tanpa mesti membayar biaya tambahan. Hal itu karena BlackBerry memiliki server terpusat dan eksklusif.
Berbeda dengan paket internet sistem operasi lain yang dibatasi oleh kuota, sehingga ketika kuota habis, maka internet menjadi lemot dan pengguna mesti membayar biaya tambahan. Terkadang dalam kasus tertentu, biaya internet kerap memakan pulsa di luar biaya paket tanpa disadari.
Lalu, BlackBerry Messenger menjadi kelebihan utama perusahaan telekomunikasi yang awalnya bernama Research In Motion (RIM) ini. Dan, aplikasi chatting tertutup ini, bahkan terbaik di antara aplikasi serupa dari perusahaan lain. Jangan bandingkan BBM dengan whatsapp, WeChat, KakaoTalk dan lainnya karena, menurut penulis, tidak sekelas.
Aplikasi BBM unggul karena sifatnya tertutup alias eksklusif. Pengguna tidak bisa saling berkomunikasi jika belum terkoneksi melalui invite dan confirm PIN. Memang, aplikasi lain seperti WhatsApp dan WeChat juga harus saling terkoneksi melalui tukar ID atau nomor handphone. Namun mereka cenderung terbuka. Maksudnya begini, ketika A sudah mengunduh WhatsApp atau WeChat dan memiliki nomor handphone B yang juga sebelumnya sudah memiliki aplikasi chatting serupa, maka otomatis A dan B langsung terkoneksi tanpa harus melalui persetujuan alias konfirmasi. Berbeda dengan BlackBerry yang antara nomor handphone dan PIN terpisah. Kendati pun BBM bisa terintegrasi dengan nomor kontak handphone, namun tetap ketika ingin terkoneksi mesti melalui mekanisme invite dan confirm. Dengan demikian, privasi pengguna akan tetap terjaga.
Kelebihan lainnya adalah tampilan BBM lebih menarik dan dinamis dibanding WhatsApp dan WeChat. Itu pendapat penulis, dan mungkin sebagian orang juga merasakan demikian. Apalagi, BBM kerap meng-update fitur-fitur di BBM, misalnya kemudahan untuk update status yang sekali klik. Sebelumnya untuk melakukan hal itu mesti mengklik dua kali, profile dan lalu tulis status.
Berbicara tentang update status, fitur ini juga menjadi kelebihan lain dari BBM dibanding WhatsApp dan WeChat. Terutama dan yang tidak tersedia di kedua aplikasi ini, yakni notifikasi status terbaru. Ini yang sangat membedakan BBM dengan WhatsApp dan WeChat.
Kini, BlackBerry terancam bangkrut dihajar Android dan iPhone. Namun aplikasi chatting-nya, BBM masih tetap berkibar, bahkan bisa dikatakan masih populer.
Apalagi saat BlackBerry mengumumkan akan melepas BBM ke lintas platform, Android dan iPhone, semua orang sangat menunggu-nunggu. Tak terkecuali pengguna Android dan iPhone --sebagian dari mereka adalah para mantan pengguna BlackBerry.
Beberapa kali BlackBerry menunda peluncuran BBM lintas platform, jantung para calon pelanggan kian berdegup. Secuil informasi tentang BBM di Android dn iPhone mereka segera buru demi mendapatkan kepastian waktu BBM tersedia di dua sistem operasi tersebut. Sebagian dari para penunggu BBM bahkan adalah pembenci BlackBerry juga. Benci tetapi rindu.