Negara maju tentunya tidak terlepas dari dunia pendidikan. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusia yang dapat memajukan dan mengharumkan negaranya. Sebenarnya, tidak ada perbedaan antara sumber daya manusia antara negara maju dan negara berkembang, yang berbeda hanyalah cara mendidik sumber daya manusia itu sendiri. Pendidikan Indonesia sekarang memulai Kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 menggantikan KTSP.
Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada tanggal 15 Juli 2013. Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang lama. Begitu pula kurikulum 2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP. Berikut ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP :
1. Kurukulum 2013
SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013
KTSP
Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006
2. Kurikulum 2013
Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
KTSP
lebih menekankan pada aspek pengetahuan
3. Kurikulum 2013
di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI
KTSP
di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III
4. Kurikulum 2013
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP
KTSP
Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013
5. Kurikulum 2013
Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
KTSP
Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
6. Kurikulum 2013
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran
KTSP
TIK sebagai mata pelajaran
7. Kurikulum 2013
Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
KTSP
Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan
8. Kurikulum 2013
Pramuka menjadi ekstrakuler wajib
KTSP
Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
9. Kurikulum 2013
Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA
KTSP
Penjurusan mulai kelas XI
10. Kurikulum 2013
BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa
KTSP
BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa
Itulah beberpa perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP. Walaupun kelihatannya terdapat perbedaan yang sangat jauh antara Kurikulum 2013 dan KTSP, namun sebenarnya terdapat kesamaan ESENSI Kurikulum 2013 dan KTSP. Misal pendekatan ilmiah (Saintific Approach) yang pada hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama dengan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP). Masalah pendekatan sebenarnya bukan masalah kurikulum, tetapi masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi pendekatan ilmiah yang diperkenalkan di Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan pendekatan-pendekatan kurikulum terdahulu bila guru tidak paham dan tidak bisa menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.
Dahulu program KTSP banyak guru yang salah mengartikan apa itu KTSP. Apakah dalam KTSP seorang guru hanya memberi tugas dan nilai saja? Ataukah dalam KTSP, seorang siswa dituntut untuk bertanya apa yang tidak dimengerti dan guru tersebut akan menjelaskannya untuk siswa yang bertanya saja? Banyak siswa yang dibiarkan tidak bisa karena ia malu bertanya pada gurunya. Banyak guru yang menganggap siswa yang tidak bertanya sudah bisa. Tak sedikit pula guru yang membiarkan siswanya berperilaku seenaknya saat guru berada di kelas. Jangan salahkan siswa sepenuhnya apabila saat ulangan terjadi kecurangan karena siswa tak tahu apa yang harus mereka isi saat lembaran soal dibagikan. Bukankah guru itu sendiri yang membiarkan siswa tersebut tidak bisa dan para siswa menganggap guru itu selalu perhatian pada penanya dan menerangkan untuk penanya? Tak heran apabila banyak anggota DPR yang tertidur saat pemimpinnya sedang berbicara karena dari dulu mereka diajarkan bahwa orang yang berbicara itu bukan untuk dirinya, tetapi untuk orang yang mengajukan pertanyaan pada pemimpin tersebut. Semoga program Kurikulum 2013 yang sekarang sudah berjalan dengan baik dan tidak menjadikan siswa kesulitan dalam mendalami ilmu meskipun program Kurikulum 2013 sekarang banyak kekurangan dan siswa banyak mengeluh.
Semoga bermanfaat :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H