Mohon tunggu...
Arif Hidayah
Arif Hidayah Mohon Tunggu... -

aku adalah wujud dari konsep "dunia itu indah"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Beradu Rindu

28 November 2011   07:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:06 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seminggu berburu kesempatan untuk melebur sebentuk rindu..
Tak ada kutatap rautmu seiris senyum atau sepotong muramnya saja..

Aah
dijegal hujan, dihadang malam
terakhir, kabut membalut perjalanan dini hari
aku mendekapmu dalam ingatan

semuanya ku rangkum dalam segelas kopi dan sebatang rokok
satu tegukan, dua, tiga bayangan menghangatkan

sehisap rokok yang ku hembuskan perlahan membentuk pelangi di sisi cahaya lampu yang dingin.

apapun itu, saat ku tangkap satu kalimat "terserah" darimu...
Semua berubah menjadi badai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun