Mohon tunggu...
ahmad danuji
ahmad danuji Mohon Tunggu... -

membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

membaca kedekatan NU dan Soekarno

27 Desember 2013   09:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:27 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul: Soekarno dan NU: Titik Temu Nasionalisme

Penulis: Zainal Abidin Amir dan Imam Anshori Saleh

Penerbit: Penerbit LkiS Yogyakarta

Edisi: Juni 2013

Halaman: 180 halaman

Peresensi :Ahmad Danuji

Dalam literatur sejarahkeindonesian kedekatan bapak proklamasi Soekarno dan Jamiyyah Nahdlatu Ulama (NU) mungkinselama ini kurang begitutertulis dalam lembaran-lembaran sejarahnasional kita. Padahal dalam beberapa literatusmasyarakat santri, soekarno dan nu menjalin hubungan yang sangat intim. Dan fragmen-fragmen cerita kedekatan soekarno dan NU tersimpan rapi dalam sejarah kaum santri. Ambil contoh misalkan ketika soekarnosowan ke Kiai Hasyim Asyari terkait menanyakan ide tentang jihad. Bahkan soekarno kerap datang ke Tebu Ireng untuk konsultasi kepada Kiai Hasyim tentang banyak hal. Darifragmen ini sejatinya sangat jelas bahwa NU memiliki hubungan yang sangat dekat dengan soekarno.

Titik temu antara soekarno dan NUsebenrnya ada pada kesamaan visi dan misi. Salah satunya untuk melawan kolonialisme belanda. Oleh sebab, Sejarah lahirnya Bangsa Indonesia tidakbisa dilepaskan dari peran serta kerja keras para kiai yang begitu gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari cengkraman penjajah. Menurut Gugun El-Guyanie perankiai sekurang-kurangnya bisa digolongkan menjadi dua macam. Pertama, perjuangan secara fisik. Kedua, dalam hal gagasan. Secara fisik mereka buktikan dengan mendeklarasikanseruan jihad untuk mengusir penjajah yang berusaha merebut Indonesia kembali yang di motori Kiai Hasyim Asy’ari pendiriOrmas Islam Nahdlatul Ulama ( NU).

Ide untuk menyerukan jihad yang dimotori Kiai Hasyim bukan tanpa sebab, melainkan adanya sebuah fakta kembalinya penjajah ingin mengusai Indonesia.Maka berkumpul para kiai se-Jawa dan Madura di kantor ANO, Jl. Bubutan VI/2 Surabaya pada 21 Oktober 1945 untuk membahahas Resolusi Jihad. Seruan ini termasuk sukses karena mampu menggerakkan ribuan mujahid yang datang dari penjuru daerah memenuhi Kota Surabaya untuk mengusir penjajah yang berkeinginan menduduki Indonesia kembali. Inilah perang paling fenomenal yangpernah ada dalam sejarah nusantara yang dikemudian hari terkenal dengan peristiwa 10 November 1945.

Peristiwa sejarah tersebut sejatinya membuktikannasionalisme kiai sudah tertancap sebelum republik ini merdeka, dantidak berlebihan jika jasa para kiai terbentuknya negeri initidak terhitung materi karenamereka rela mengorbankan nyawa dan harta benda untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia. Bahkan kiai selalu hadir dalam situasi yang genting dan penting. Dalam sutuasi genting mereka hadir dengan menyerukan Resolusi Jihad untuk mengusir penjajahan yang berusaha menduduki Indonesia. Dalam situasi penting mereka hadir dan berpartisipasi dalam merumuskan Dasar Negara RepublikIndonesia yangbaru merdeka.

Buku setebal 18o halaman karya Zainal Abidin Amir ini akan mengungkan sejarah kedekatan NU dengan presiden soekarno dan bagaiman NU sendiri sebagai organisasi sosial keagaamaan memiliki jasa besar terhadap terbentuknya Republik Indonesia. Gagasan NU tentang nasionalime kebangsaan telah memberikan inspirasi bagi republik ini untuk membangun vondasi nasion state bukan atas dasar kesukukan akan tetapi atas nama bangsa indonesia.

Peresensi adalah Pustakawan pada Gus Dur Scriptorium Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun