Mohon tunggu...
danu novrianto
danu novrianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Prodi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi saya memancing, saya suka film horror

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dakwah dan Semua yang Tercakup di Dalamnya

13 Juni 2024   17:15 Diperbarui: 13 Juni 2024   17:19 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dok.Pribadi

Oleh: Syamsul Yakin dan Danu Novrianto

Dosen dan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Ruang lingkup merujuk pada cakupan materi yang dibahas atau diteliti, seperti fokus, lokasi, dan lain-lain. Oleh karena itu, ruang lingkup dakwah mencakup berbagai materi pokok dan sub-pokok, termasuk definisi, bentuk-bentuk dakwah, serta unsur-unsur dakwah seperti dai (pendakwah), madhu (yang didakwahi), maddah (materi dakwah), dan media dakwah. Ruang lingkup ini juga meliputi target dakwah, faktor-faktor penentu keberhasilan dakwah, dan keterkaitannya dengan disiplin ilmu lain yang sejenis.

Secara bahasa, dakwah adalah kata dalam bahasa Arab yang berbentuk masdar, dan dalam bahasa Indonesia berarti mengajak atau menyeru. Dengan demikian, jelas bahwa kegiatan dakwah melibatkan manusia, baik yang melaksanakan dakwah (da'i) maupun yang menjadi sasaran dakwah (mad'u). Jadi, dalam praktiknya, dakwah merupakan pekerjaan dan karya besar manusia.

Secara ontologis, dakwah memiliki makna tertinggi sebagai bentuk komunikasi yang unik, di mana seorang mubaligh (komunikator) menyampaikan pesan-pesan yang bersumber atau sesuai dengan ajaran al-Qur'an dan al-Sunah. Tujuan dari dakwah ini adalah agar orang lain (mad'u) atau komunikan dapat melakukan amal saleh sesuai dengan pesan-pesan tersebut.

Secara epistemologis, dasar dakwah dapat ditemukan dalam al-Qur'an dan al-Hadits. Ini berarti, sumber pengetahuan yang bisa digunakan untuk melaksanakan dakwah berasal dari metode bayani. Metode bayani menjelaskan persoalan dakwah dengan menggunakan ayat-ayat al-Qur'an yang dijelaskan oleh ayat lain, atau ayat al-Qur'an yang dijelaskan oleh hadits Nabi, atau hadits Nabi yang dijelaskan oleh hadits lain.

Secara aksiologis, dakwah memiliki banyak manfaat. Jika dilihat dari ayat dan hadits tentang dakwah, manfaatnya bisa dibagi menjadi tiga. Pertama, manfaat bagi da'i, yaitu terpenuhinya kewajiban berdakwah dan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat.

Ruang lingkup dakwah juga mencakup berbagai bentuk dakwah. Ada tiga bentuk dakwah. Pertama, dakwah bil lisan, yaitu dakwah dengan kata-kata. Dakwah ini bersifat verbal dan isinya mencakup tiga pokok ajaran Islam: akidah, ibadah, dan akhlak. Kedua, dakwah bil hal, yaitu dakwah yang menekankan pada tindakan. Bentuk dakwah ini melibatkan aksi nyata di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lain-lain.

Dibandingkan dengan dakwah bil lisan, dakwah bil hal memiliki dampak yang lebih besar karena manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh mad'u (yang didakwahi). Metode dakwah bil hal bukan melalui hikmah, ceramah, atau diskusi, tetapi melalui tindakan nyata di lapangan.

Ketiga, ada dakwah bil kalam, yaitu dakwah melalui tulisan. Ini sering disebut dakwah literasi atau literasi dakwah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun