Mohon tunggu...
danu bangkit setiadi ashari
danu bangkit setiadi ashari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

aku suka belajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penurunan Era Esport Free Fire di Indonesia

23 April 2024   15:15 Diperbarui: 23 April 2024   15:15 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/p/C4FSUyEyYci/

     Pada tahun 2019 -- 2021 para pemuda mengharumkan nama Indonesia melalui kejuaraan E- SPORT, dengan memenangkan banyak penghargaan di pertandingan Internasional. Pada permainan MOBILE LEGEND, EVOS WORLD berhasil memenangkan piala juara pertama dalam pertandingan M1 pada tahun 2019. EVOS CAPITAL  juga berhasil mendapatkan piala juara pertama pada kejuaraan pertama FFWS yang diadakan di Brasil  pada tahun 2019. Sebagai perwakilan Indonesia BIGETRON RA juga berhasil mendapatkan  juara pertama pada pertandingan PUBG PMCO di Kuala Lumpur, Malaysia, sehingga banyak diminati oleh penduduk Indonesia. Hal ini membuat saya tertarik pada e-sport sejak tahun 2019 -- 2021. E-sport berkembang menjadi industri bisnis. Seorang David Nugroho menjadi salah satu pendiri OPI E-SPORT pada tahun 2017 yang dimulai dari komunitas kecil. Penggemar E-sport mengharapkan banyak piala bisa diraih oleh Indonesia, tetapi setiap tahun persaingan menjadi semakin ketat dan Indonesia semakin sulit untuk meraih juara. Saya beranggapan bahwa pembentukan sistem yang baik, terjaga dan teratur merupakan solusi yang tepat untuk tetap menjaga stabilnya perkembangan e-sport di Indonesia. Sebab minat pada dunia e-sport masih ada dan komunitas seharusnya mampu menjaga demi kepentingan bersama untuk seluruh masyarakat Indonesia.

     Esport telah mengalami perkembangan pesat di Indonesia. Pada tahun 2022 dan 2023 menjadi tahun yang cukup pahit bagi penggemar GAME FREE FIRE, sebab pihak GARENA membuat sebuah kebijakan untuk mengeluarkan beberapa acara yang sudah dikeluarkan pada tahun 2019 sampai 2020 kembali. Penggemar FREE FIRE merasa kecewa karena merasa asset yang didapatkan pada tahun 2019 sampai 2020 terserbut dapat dimiliki juga oleh pengguna baru. Sehingga Tahun 2023 dan 2024 menjadi tahun penurunan bagi peminat FREE FIRE. Efek jenuh dan kekecewaan pada kebijakan GARENA juga berdampak pada perlombaan dan sponsor ESPORT di Indonesia. Pada tahun 2024 saat ini, FREE FIRE terus berusaha dalam inovasi dan kolaborasi untuk menarik kembali minat pengguna FREE FIRE di Indonesia. Sebagai contoh, FREE FIRE melakukan kolaborasi dengan group JKT48 dan tokoh agama Habib Jafar pada bulan maret untuk merayakan bulan puasa. Kenyataan justru berbalik dan pengguna FREE FIRE semakin menurun hingga bulan April 2024 saat ini.

      Menurut saya, FREE FIRE dapat mendengarkan keluh kesah pengguna nya di Indonesia, agar pengguna FREE FIRE dapat kembali aktif dalam bermain FREE FIRE.  Inovasi dan kolaborasi memang solusi terbaik untuk meningkatkan minat pengguna FREE FIRE di Indonesia. Perlu disadari, mengutamakan kenyamanan pengguna FREE FIRE tetap hal utama, agar peminat FREE FIRE tidak mengalami penurunan dan lebih meningkat di tahun 2025 mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun