Pendekatan yang diambil dalam modul ini adalah dengan memberikan pelatihan yang berbasis kasus dan studi lapangan. CPNS diajak untuk menganalisis isu-isu nyata yang dihadapi oleh masyarakat dan pemerintah seperti korupsi, narkoba, terorisme, radikalisme, pencucian uang, proxy war, dan kejahatan komunikasi massa (cyber crime, hate speech, dan hoax). Dengan demikian, mereka diharapkan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan solutif dalam menghadapi permasalahan nyata.
Modul 3: Kesiapsiagaan Bela Negara
Permasalahan dan Tantangan
Di Tengah berbagai ancaman yang dapat mengganggu stabilitas dan keamanan negara, kesiapsiagaan bela negara menjadi salah satu hal yang krusial. Tantangan utama yang dibahas dalam modul ini adalah bagaimana membentuk mental dan fisik yang siap dalam menghadapi ancaman tersebut. Selain itu, keterbatasan sarana dan prasarana juga menjadi kendala dalam pelatihan kesiapsiagaan.
Upaya yang Dilakukan
Modul ini mengedepankan latihan fisik dan simulasi sebagai metode utama dalam meningkatkan kesiapsiagaan bela negara, contohnya seperti baris-berbaris, tata upacara, keprotokolan, kewaspadaan dini, dan membangun tim. Selain itu, pengetahuan tentang strategi pertahanan dan keamanan juga diberikan untuk memperkuat pemahaman peserta.
Kesimpulan
Ketiga modul dalam agenda pertama ini saling berkaitan dan memiliki peran yang fundamental dalam membentuk ASN yang kompeten dan berdedikasi. Modul "Nilai Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara" bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme, modul "Analisis Isu Kontemporer" mengasah kemampuan analitis terhadap isu-isu terkini, dan modul "Kesiapsiagaan Bela Negara" mempersiapkan mental dan fisik untuk menghadapi berbagai ancaman. Dengan pemahaman dan keterampilan yang diperoleh dari ketiga modul ini, diharapkan CPNS dapat menjadi pelayan professional bagi bangsa dan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H