Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai ini didirikan pada tahun 1973 sebagai hasil penggabungan tiga partai Islam moderat, yaitu Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Nahdlatul Ulama (NU), dan Parmusi Baru. PPP memiliki basis dukungan dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU), sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Seiring dengan itu PPP Sultra mengikuti kontestasi politik sejak tahun 1973, sudah menjadi bagian dari peserta pemilu. Namun, PPP sebagai partai baru paska Orde lama masih mengalami banyak hambatan dalam perjalanannya.
Pada pemilu dan pileg 2019, PPP Sultra memberikan sumbangsi kursi di DPRD Kabupaten Kota sebanyak 11 kursi dan 2 kursi di DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam hal ini, ada peningkatan dari beberapa dekade sebelumnya.
Paska masuknya la Ode Bahrim sebagai ketua PPP Sultra, kemudian mengalami beberapa hambatan lagi karena kurangnya program dalam partai sehingga menjadikan PPP terjadi problematika internal yang membuat ketua partai di beberapa kabupaten kota di Sultra melayangkan petisi dengan tagline dengan Mosi tidak percaya dengan la Ode Bahrim sebagai Ketua PPP Sultra.
Dewan pimpinan pusat PPP akhirnya mengambil alih untuk menyelesaikan problematika di Tubuh PPP Sultra dengan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) DPP PPP Nomor : 0849/SK/DPP/W/IV/2023 tentang pengesahan pelaksana tugas kepengurusan DPW PPP Sultra masa bakti 2021-2026 tertanggal 29 April 2023.
Kemudian, pada tanggal (3/06/2023) Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka resmi terpilih menjadi Ketua Umum DPW PPP Sulawesi Tenggara periode 2021-2026. Pemilihan ini berjalan sesuai dengan proses dan aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ad/art) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Dengan terpilihnya Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka menjadi Ketua Umum DPW PPP Sulawesi Tenggara. Banyak harapan yang tergantung pada masa kepemimpinan Andi Sumangerukka di partai ini.
Belum lama setelah terpilihnya Andi Sumangerukka, PPP memiliki banyak program sehingga menyatukan kader-kader PPP di Sultra yang sempat cekcok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H