Mohon tunggu...
Danthy Margareth
Danthy Margareth Mohon Tunggu... Lainnya - Biasa-Biasa Saja

Dunia dalam Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bossa Nova

13 September 2020   14:25 Diperbarui: 14 September 2020   10:54 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari merayap lamban di langit selatan Rio de Janeiro
Burung-burung robin di gugusan pohon memadukan suara
Angin menggelitik daun-daun palem hingga tertawa
Ombak bergulung malu-malu,
menyapu butiran halus emas di pantai Ipanema

Di sebuah kamar lantai lima,
awan putih kecil membumbung dari secangkir kopi hitam panas tanpa gula
Dua mata hijau menatap keluar jendela

Antonio membisu dalam hening
Jari telunjuknya mengetuk-ngetuk permukaan meja
Senyum tipis menggaris bibir yang menikmati nikotin

Bayang-bayang menjelajahi setiap celah di dalam kepala
Membangunkan ingatan Antonio pada suatu masa
Sejenak musim gugur di hatinya ditumbuhi bunga-bunga

Antonio memejamkan mata,
saat musik bossa nova merasuki telinga
Ia mulai berdansa,
berdansa dengan renjana
Seperti waktu yang sudah-sudah
Di mana tak seorang pun tahu,
tentang ia yang candu mencumbu masa lalu

Bir dingin, kicau merdu, sentuhan hangat di sudut bar tua
Leher jenjang seharum mawar dan mata bening yang menggoda
Ciuman panas, gairah cinta, juga malam-malam liar yang membuatnya gila
Tahun-tahun berlalu namun tetap saja masih terasa
Cincin emas di jari manis tak dapat mematikannya

Antonio perlahan bernyanyi
Mengikuti irama bossa nova yang diputarnya kembali
Dikuncinya ilusi agar tak dapat pergi
Direngkuhnya agar hatinya berganti musim semi

Antonio memejamkan mata
Dunia berwarna hitam satu-satunya cara mencinta,
tanpa membuat seorang pun terluka
Semesta yang membentang di kelopak mata,
akan selalu menjadi tempat rahasia kecilnya

Antonio terus bernyanyi
Bossa nova tak dibiarkan berhenti
Hatinya menerka dan mendamba,
masa lalunya merasakan hal yang sama


Antonio memejamkan mata
Berdansa dengan bossa nova
Bercinta dengan renjana
Bercumbu di semesta yang fana
Hingga senja mati di Ipanema

Samba, Circa 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun