Mohon tunggu...
Daniel Setiawan
Daniel Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang karyawan swasta

Segala Sesuatu Ada Masanya, Ikhlas dalam Menjalaninya disertai dengan Pengucapan Syukur.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tanpa Subsidi Listrik Memberikan Cahaya di Pelosok Negeri

11 April 2016   07:58 Diperbarui: 11 April 2016   08:02 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sahabat PLN / pln.co.id"][/caption]Sebagai pelanggan PLN 1300 VA, tentu saya tidak termasuk group yang pemakaian listriknya disubsidi oleh pemerintah. Dan saya harus mengeluarkan biaya sekitar 400 sampai 500 ribu per bulan untuk membayar tagihan listrik pasca bayar. Sebelumnya rata-rata per bulan saya hanya membayar sekitar 300 sampai 375 ribu saja, tetapi sejak ada kenaikan tarif listrik saya harus menambah pengeluaran untuk pemakaian listrik ini.

Dengan penghasilan yang pas-pasan, artinya setiap penghasilan bulanan hanya untuk pembiayaan hidup selama se bulan, maka kenaikan tarif listrik cukup membebani biaya hidup kami sekeluarga, dan tentu saja ada pos-pos pembiayaan yang terpaksa harus kami pangkas untuk menutupi biaya pemakaian listrik ini. Dan saya akui bahwa tanpa listrik di rumah maka segala aktivitas akan terhenti total. Karena, semua peralatan rumah tangga, elektronik sampai kebutuhan sehari-hari semua tergantung dari listrik. Dan listrik sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dan kami rela untuk memangkas pengeluaran lain asal listrik tetap mengalir di rumah kami.

Syukurlah jika listrik di daerah kami termasuk yang paling baik. Pemadaman listrik hampir pasti tidak terjadi setiap hari. Bahkan dalam setahun pemadaman listrik bisa dihitung dengan jari. Paling-paling pemadaman hanya karena ada angin ribut saat hujan, atau pun terjadi gangguan trafo. Tidak seperti daerah-daerah lain seperti pulau Sumatera dan Kalimantan.

Melihat banyaknya daerah yang mengalami krisis kelistrikan seperti yang terjadi di Nias. Sungguh kita merasa miris. Di Jawa dan Bali, listrik hampir tidak pernah mengalami pemadaman, tetapi tidak seperti daerah-daerah lain yang sehari mungkin bisa sampai beberapa kali terjadi pemadaman. Dan sudah saatnya pembangkit-pembangkit listrik dibangun di daerah-daerah tanpa hambatan yang berbelit-belit.

[caption caption="Pekerja PLN sedang memperbaiki kabel listrik/liputan6.com"]

[/caption]Untuk sekedar diketahui bahwa pada tahun 2015 pemerintah mengeluarkan subsidi untuk listrik sebesar Rp.66,15 triliun dan pada tahun 2016 ini pemerintah menurunkan anggaran subsidi listrik menjadi Rp.38,39 triliun. *) Yang akan terkena dampak adalah pelanggan 900 VA, karena subsidi listrik yang mereka terima selama ini akan dihapuskan.

Dengan pengurangan subsidi listrik ini, kita mengharapkan pemerintah mau pun PLN memperbanyak pembangkit-pembangkit listrik di daerah-daerah yang saat ini mengalami krisis kelistrikan, agar ke depannya listrik dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Indonesia tanpa terkecuali, baik mereka yang tinggal di pulau Jawa atau di darah terpencil sekali pun semuanya menikmati listrik tanpa ada lagi pemadaman.

Subsidi listrik hanya untuk mereka yang benar-benar membutuhkannya, bukan untuk mereka yang secara finansial mampu untuk membayar tagihan listrik tanpa subsidi.

 

*) sumber : Kompas.com 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun