[caption caption="Poltak Hotradero / sumber: inilah.com"][/caption]
Ketika mengikuti (mem-follow) seseorang di Twitter, banyak pertimbangan yang harus dilakukan. Siapa dia sehingga layak untuk diikuti, manfaat apa yang kita dapat jika kita mengikuti akunnya, idola kita, sahabat, keluarga atau pun banyak hal lainnya. Dan bagi saya mengikuti seseorang di Twitter bukanlah sekedar hanya memfollow saja, kreteria di atas harus terpenuhi. Jangan harap saya akan mengikuti akun-akun yang sekedar menebar fitnah untuk mencari popularitas, walau setenar apa pun akun tersebut saya tidak sudi untuk mengikutinya.
Salah satu akun Twitter yang menurut saya layak untuk diikuti adalah akun @hotradero. Akun yang sudah bergabung di Twitter sejak bulan Januari 2009 ini layak disebut sebagai ensiklopedia berjalan. Semua ilmu dia kuasai. Sejarah, geografi, ruang angkasa, politik dan terutama bidang ekonomi. Semua dikuasainya dengan sempurna. Khusus untuk bidang ekonomi, tentu saja dia paham sekali karena dia sekarang berjabat sebagai Head of Research dan Development di Bursa Efek Indonesia. Hanya satu yang tidak dikuasainya, yaitu Sepakbola. Jadi, jangan tanya kepadanya tentang sepakbola karena ini olahraga yang paling tidak disukainya. Aneh bukan? Padahal hampir semua orang suka sepakbola kecuali dia.
Nama aslinya adalah Poltak Hotradero, lulusan Universitas Padjadjaran Bandung di bidang jurnalisme dan Universitas Bristol untuk bidang Ekonomi, Keuangan dan Manajemen pada tahun 2004. Pengemar film Starwars ini juga senang dengan humor. Walau pun raut wajah terlihat serius.Â
[caption caption="Salah satu twit dari @hotradero/sumber: screenshot"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/12/11/twit-hotradero-566a15d3b39273ea041a4ec6.png?v=600&t=o?t=o&v=770)
Musuh bebuyutannya adalah @faktakeren, karena setiap twit fakta keren yang dia rasa keliru, akan dibabat habis oleh dirinya. Sehingga akun Fakta Keren menganggap bahwa Hotradero ingin menghancurkan kredibilitas Fakta Keren.
Poltak Hotradero adalah seorang liberalis, sehingga setiap twitnya mengenai ekonomi selalu megnanjurkan tentang persaingan sehat. Jika barang impor lebih menguntung buar konsumen, kenapa harus beli barang lokal yang mahal? Begitu kira-kira pemikirannya. Jadi, kalau barang lokal ingin bersaing dengan barang impor, menurut dia barang lokal harus murah dan berkualitas. Jadi, persaingan bukan karena ada proteksi dari pemerintah, tetapi semata-mata karena produk yang dihasilkan lebih bermanfaat bagi konsumen.
Ingin menambah pengetahuan anda secara gratis, silakan follow @hotradero. Saya jamin, anda tidak akan kecewa.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI