[caption caption="Jorge Lorenzo/sumber: bbc.co.uk"][/caption]
Petuah orang tua kita bahari adalah janganlah kamu sombong dan jumawa tetapi tetaplah hidup dengan rendah hati, agar kamu diberkati dan dicintai oleh semua orang. Betul, hidup memang harus rendah hati agar kita bisa menghargai keberadaan orang lain di sekeliling kita. Karena hidup ini bukanlah milik kita, tetapi kepunyaaan Allah Yang Maha Kuasa, kapan saja jika Tuhan menghendaki nyawa kita akan diambilnya. Lalu kenapa kita harus sombong dan jumawa? Kalau akhirnya hanya kembali menjadi debu.
[caption caption="Screenshot Twitter CNN Indonesia"]
Ketika membaca laman online CNN Indonesia, tentang Jorge Lorenzo yang baru saja menjadi juara dunia MotoGP untuk tahun 2015, saya merasakan betapa jumawanya seorang Jorge Lorenzo. Merasa dirinya paling hebat dan telah mengalahkan semua juara dunia lainnya.
Saya sertakan screenshot dari laman online CNN Indonesia tersebut yang dikutip dari Crash.
[caption caption="Screenshot dari laman CNN Indonesia"]
Ketika membaca screenshot di atas, apa yang ada dalam pikiran kompasianer? Apakah seperti yang saya rasakan? Bahwa betapa jumawanya Lorenzo.
Alinea pertama Lorenzo mengemukakan bahwa Rossi adalah seniornya, Stoner seumuran dengan dirinya, dan Marquez lebih muda darinya. Bukan itu sebenarnya permasalahannya, tetapi nama-nama yang disebutkan oleh Lorenzo adalah para mantan juara dunia MotoGP. Dan terus pada alinea berikutnya Lorenzo mengatakan bahwa ketiganya adalah pebalap terhebat di abad 21. Camkan kata-kata Lorenzo, bahwa ketiganya adalah pebalap TERHEBAT ABAD 21 dan ketika dia bisa memenangkan titelnya kali ini, Lorenzo merasa telah mengalahkan ketiga pebalap terhebat abad 21 tersebut.
Catat! Lorenzo telah mengalahkan ketiga pebalap terhebat abad 21. Dan berarti Jorge Lorenzo adalah pebalap paling hebat abad 21 dan bukan ketiga pebalap yang telah disebutkan di atas.
Tetapi bagi saya pribadi Jorge Lorenzo tak lebih daripada seorang pecundang sejati!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H