Mohon tunggu...
Daniel Setiawan
Daniel Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang karyawan swasta

Segala Sesuatu Ada Masanya, Ikhlas dalam Menjalaninya disertai dengan Pengucapan Syukur.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Perjalanan Panjang Si Manis Kue Keranjang

28 Januari 2014   08:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:24 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu tidak afdol jika disaat merayakan imlek tidak ada yang namanya kue keranjang tersaji di meja tamu. Karena setiap imlek tentu indentik dengan kue keranjang yang kenyal dan manis itu. Tapi tahukah kompasianer bahwa kue keranjang yang tersaji disetiap imlek itu mempunyai perjalanan yang panjang?

Kue keranjang (ada juga yang menyebutnya kue ranjang) namanya diambil berasal dari wadah cetaknya yang berbentuk keranjang yang terbuat dari anyaman bambu. Pada permulaannya kue keranjang ini disajikan untuk dewa tungku supaya dapat memberikan laporan yang 'manis' kepada Raja Surga disetiap awal tahun baru.

Pada waktu kecil, saya sering melihat paman saya membuat kue keranjang ini. Bahan-bahan yang telah siapkan adalah tepung ketan serta gula putih. Setelah dicampur menjadi adonan yang lengket serta berwarna seperti susu kental manis dan kemudian dimasukkan ke wadah cetakannya yang terbuat dari anyaman bambu serta dilapisi dengan daun pisang. Tidak gampang untuk membuat kue keranjang ini, karena untuk memperoleh hasil yang baik maka kue keranjang ini hasil dikukus selama hampir 12 jam lamanya. Dengan api yang tidak boleh padam sebentar pun.

13908708871538458143
13908708871538458143

13908709171852888564
13908709171852888564

Di atas tungku kayu bakar, dengan kuali besar serta tong besar yang terbuat dari papan, adonan kue keranjang tersebut disusun sedemikian rupa sehingga akan menghasilkan panas yang merata ke seluruh wadah. Kemudian di atas tong kayu yang telah tersusun wadah-wadah keranjang yang berisi adonan ditutup dengan kain bersih baru ditutup dengan rapat. Tungku kayu bakar ini akan terus menyala dari subuh sampai petang hari.

Sangat disayangkan pada saat ini, kebanyakan kue keranjang bukan lagi dilapisi dengan daun pisang tetapi dari plastik dan juga wadahnya tidak lagi dibuat dari anyaman bambu tetapi dari kaleng bekas susu formula. Karena kita tahu bahwa plastik yang dipanaskan selama hampir 12 jam tentu saja zat-zat kimia yang terkandung dalam plastik akan turut menjadi bagian dari kue keranjang tersebut.

Dan ini boleh dipercaya atau tidak, ada pantangan untuk keluarga yang baru saja mengalami musibah kematian dilarang untuk membuat kue keranjang ini. Karena, apabila keluarga ini ingin coba-coba untuk membuatnya, walaupun keluarga ini termasuk ahli dalam membuat kue keranjang dan adonan kue keranjang tersebut telah dikukus selama 12 jam tetap akan mentah dibagian tengahnya. Percaya?

Selamat hari raya Imlek xong xi fat cai untuk yang merayakannya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun