Fenomena medsos untuk saat ini memang luar biasa. Jika netizen tidak menyukai sesuatu/seseorang atau pun netizen ingin berpihak kepada seseorang maka mereka akan menumpahkannya ke medsos baik itu twitter, path, facebook atau pun media pesan singkat lainnya.
Begitu juga ketika suatu waktu netizen gerah dengan pilkada tak langsung yang didengungkan DPR pada saat itu, mereka ramai-ramai membuat tagar (tanda pagar) #ShameOnYouSBY, terus ketika adanya perseteruan antara KPK dan Polri yang dimulai pencalonan BG sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi, hingga terjadi kriminalisasi pimpinan KPK, maka ramai-ramai netizen menumpahkan kekesalannya kepada Presiden Jokowi dengan tagar #ShameOnYouJKW. Begitu juga ketika adanya perseteruan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang biasa disapa Ahok dengan DPRD DKI Jakarta, maka ramai-ramai netizen mendukung Ahok dengan tagar #SaveAhok.
Jika dilihat dari perputarannya maka tagar-tagar tersebut jika bertengger di Trending Topic, maka hanya akan bertahan beberapa saat saja. Karena lama-kelamaan peringkat trending topic tersebut akan terus turun peringkat dan berangsur keluar dari daftar Trending Topic World Wide.
Beberapa hari ini, ada trending topic yang cukup menarik perhatian para pemakai media sosial twitter yaitu #SaveHajiLulung. Tidak seperti biasanya jika tagar yang menggunakan kata save, maka tagar tersebut berarti menunjukkan dukungan kepada seseorang yang di-save, seperti tagar #SaveAhok. Tetapi tagar #SaveHajiLulung bukanlah menyatakan dukungan kepada Abraham Lunggana yang biasa disapa dengan Haji Lulung, Tetapi anekdot tentang kekuatan pengaruh dari seorang Haji Lulung.
Contoh twit mengenai Haji Lulung:
@ociddico "Haji lulung ke Kutub Utara, esnya langsung mencair sendiri. #SaveHajiLulung"
@hotradero "Haji Lulung nggak perlu ngerti Fisika. Fisika yang tahu diri ngertiin Haji Lulung. #SaveHajiLulung"
Itu sedikit contoh twit yang menunjukkan betapa berkuasanya Haji Lulung. Sampai-sampai semuanya harus sesuai dengan keinginan Haji Lulung.
Nah, pertanyaannya sekarang adalah, kenapa tagar #SaveHajiLulung masih bertengger di TTWW nomor satu selama hampir lebih dari 2 hari? Apakah Twitter takut sama Haji Lulung sampai tidak berani menurunkan tagar #SaveHajiLulung dari TTWW nomor 1? Jangan diambil hati, hanya anekdot saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H