Apa yang dilakukan Kompasianer setibanya di pabrik Honda Cikarang? Duduk manis? Mungkin ini bukan sesuatu hal yang patut dilakukan. Bahkan tak ada satu pun Kompasianer yang melakukan hal itu. Bukan apa-apa sih, hanya karena terlalu banyak yang bisa diabadikan di pabrik Honda ini. Ingat lho ini baru sampai di lobbynya saja, belum sampai ke dalam-dalamnya. Gedung utama yang berdiri di atas tanah seluas 30 ha ini, menyimpan koleksi-koleksi memorable. Di lobby saja banyak sekali award-award yang didapat oleh AHM begitu pula piagam-piagam yang diberikan oleh instansi-instansi yang pernah berkunjung ke pabrik AHM ini. Tentu yang paling menarik adalah terpajangnya sebuah sepeda motor produksi pertama AHM yaitu S 90 Z yang legendaris. Diproduksi pertama kali pada tanggal 11 Juni 1971 wow sudah 43 tahun yang lalu, dan prototipe yang dipajang masih mulus bro...
Tentu bukan itu saja yang dapat diabadikan, seperti bang Gapey yang dengan penuh semangat mengabadikan dik Adin yang kenyes-kenyes. Serta juga tipe-tipe motor Honda yang telah diproduksi sampai 40 juta unit semua terpajang di lobby pabrik Honda Cikarang ini.
Memasuki acara presentasi yang dibawakan oleh Wiyarto Mulyono yang mewakili PT. Wahana Makmur Sejati dan Ardi Aldisal yang mewakili PT. Astra Honda Motor. Menurut Wiyarto Mulyono selaku Corporate Communication Dept. Head PT. WMS bahwa saat ini produk Honda memimpin penjualan motor di wilayah Jakarta dan Tangerang, pada tahun 2013 market share produk Honda adalah sebesar 59.9%.
Menurut Ardi, bahwa sekarang ini produk Honda telah mencapai 40 juta unit lebih, dan diperkirakan pada awal semester tahun depan produk yang dihasilkan oleh Astra Honda Motor akan mencapai 50 juta unit. Dan plant Cikarang yang menempati luas sekitar 30ha bukanlah satu-satunya pabrik Honda yang ada. Tetapi plant yang pertama adalah yang berada di Sunter yang menempati area seluas 8 ha, dengan kapasitas produksi sebesar 4.100 unit per hari. Ada pun produk yang dihasilkan adalah tipe-tipe cub dan scootic.
Plant yang kedua berada di Pegangsaan, menempati luas sekitar 13 ha, dengan kapasitas produksi sebesar 4.200 unit per hari atau setara dengan 1 juta unit per tahun. Nah, untuk pengemar motor-motor sport di sinilah produk-produk tersebut dihasilkan, seperti New Mega Pro, CBR serta Verza.
Plant yang ketiga, tentu saja adalah plant yang di Cikarang ini. Di tempat ini diproduksi motor-motor matic seperti BeAT, Scoopy, Vario, Spacy. Kapasitas produksinya mencapai 9.600 unit per hari atau 2,4 juta unit per tahun. Wow... luar biasa!
Dan yang terakhir adalah pabrik yang berada di Karawang, yang baru-baru ini diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menempati luas sekitar 80 ha serta kapasitas produksi mencapai 1 juta unit per tahun. di plant ini Honda memproduksi motor-motor matic dengan bantuan robotik tidak seperti di plant Cikarang yang masih menggunakan tenaga manusia.
Pada saat presentasi Ardi mengemukakan bahwa untuk memproduksi satu unit motor matic hanya memerlukan waktu 22 detik, tentu saja pernyataan ini membuat para Kompasianer tidak percaya. Masak sih hanya perlu 22 detik untuk merakit satu unit motor matic? Untuk membuktikan ucapannya Ardi mengajak kompasianer melihat secara langsung perakitan motor matic tersebut.
Sepanjang jalan menuju area produksi, keheranan kompasianer masih berkecambuk. Rasa tidak percaya dan penasaran membuat para kompasianer ingin cepat-cepat sampai di tempat tujuan. Memasuki area produksi tentu saja para kompasianer tidak bisa langsung berhadapan dengan karyawan-karyawan yang sedang melakukan perakitan, tetapi kompasianer hanya bisa melihat dari area pengunjung yang telah disiapkan.
Efisiensi mungkin adalah sebuah kata yang tepat ketika melihat langsung produksi motor Honda ini. Dengan pengalaman sekian puluh tahun, tentu Honda telah memikirkan bagaimana mengefisiensikan sebuah pekerjaan. Ketika kita melihat perakitan sebuah motor, kita akan takjub dan terkesan akan efisiensinya tersebut.
Bagian paling awal adalah beberapa karyawan menyiapkan suku cadang-suku cadang yang diperlukan pada ban berjalan. Sedangkan bagian berikutnya karyawan yang lain menyiapkan asesories, engine, dan lainnya. Masing-masing mengerjakan tugasnya secara sempurna. Pemasangan-pemasangan bagian-bagian dari motor dilakuakan begitu cepat oleh tangan-tangan terlatih. Ingat! Bukan oleh robot, tetapi oleh tangan manusia. Berjalan lebih jauh, kita sudah bisa melihat wujud sebuah motor yang hampir jadi. Sampai di penghujung koridor, kita sudah melihat satu unit motor Honda diturunkan untuk inspeksi final. Motornya sudah bisa dikendarai teman-teman. Jadi, dari satu unit motor yang diturunkan dan dengan yang berikutnya adalah hanya berselisih sekian detik saja. Tentu omongan dari Ardi dapat kita saksikan secara langsung kebenarannya. Salut!
Setelah menyusuri area produksi, Kompasianer pun kembali ke gedung utama untuk menikmati sneak yang disediakan berupa singkong rebus yang diberi krim manis. Apakah saran dari Menpan juga sudah sampai di telinga AHM? Karena takut kesorean dan berbarengan dengan jam pulang karyawan, maka Kompasianer pun 'diusir' agar segera meninggalkan pabirk AHM. Takut terkena macet, katanya.
Tentu saja banyak kesan yang didapat dari blusukan kali ini, sebagai penggemar motor Honda kita jadi tahu bagaimana sebuah motor Honda diproduksi. Thanks Kompasiana, WMS serta AHM atas ilmu yang didapat kali ini. *** (danset)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H