Mohon tunggu...
Dany Setia
Dany Setia Mohon Tunggu... Auditor - Pekerja biasa

Hanya seseorang yang telah, sedang dan akan terus belajar untuk bisa menjadi orang

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Tidak Ada Orang Tua yang Ingin Anaknya Salah Jalan...

6 Juni 2011   09:04 Diperbarui: 6 Maret 2024   10:55 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Jalur kedua adalah jalur yang lebih ramai dan banyak anak-anak sekolah cewek yang lewat. Jalur itu biasa dilewati oleh teman-teman saya yang tujuan sekolah adalah untuk mencari cewek.

Rutinitas malam masih sama dengan waktu saya masih SD. Saya dipaksa belajar dan tidak boleh pacaran. Sangat berbeda dengan aktifitas teman-teman saya sekampung yang lain, hampir setiap malam mereka bebas nongkrong dan membicarakan teman ceweknya. 

Saat itu selama 3 tahun, saya masih iri dengan mereka. Enaknya jadi mereka. 

Seandainya saya diberikan kebebasan seperti mereka dulu...

Dulu waktu saya SMA...

Akhirnya pelan-pelan saya mulai melihat hasil didikan orang tua. Saya bisa masuk SMA yang dipandang favorit di kota saya. Walaupun untuk itu saya harus tinggal di kos karena jaraknya dari rumah sekitar 25 KM. 

Sedangkan teman-teman sekampung saya hanya bisa masuk di SMA-SMA pinggiran kota. 

Saat SMA inilah saya mulai sadar arti pentingnya belajar. Selama menempuh pendidikan di SMA ini saya belajar dengan sukarela. Dan hasilnya adalah selama kelas 1 dan 2, saya mendapat peringkat 2 dan dikelas 3 saya mendapat peringkat 1. 

Selama menempuh pendidikan di SMA ini, saya cukup dekat dengan 3 orang teman. Yang pertama adalah mantan anak PUNK yang sudah insyaf dan menjadi anak yang serius dengan belajarnya ( walupun masih sedikit membawa sifat2 nakalnya), yang kedua adalah anak pindahan dari jakarta yang cukup gaul dan terakhir adalah anak paling pintar disekolah saya. 3 teman saya ini masih suka nongkrong, gaul, merokok, pacaran, dan sebagainya. Sedangkan saya, sampai dengan sekolah SMA pun masih sangat dilarang untuk pacaran. Terkadang saat SMA saya masih suka berpikir, enaknya jadi mereka...bebas main sepuasnya... 

Seandainya saya diberikan kebebasan seperti mereka dulu...

Dan tibalah saat itu... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun