Mohon tunggu...
Danof Daniel
Danof Daniel Mohon Tunggu... Kehumasan -

Pernah bekerja sebagai jurnalis, saat ini bekerja sebagai humas di salah satu perusahaan tambang.

Selanjutnya

Tutup

Money

Rakyat Trauma oleh Pungli, Pak Jokowi

4 Januari 2016   22:27 Diperbarui: 4 Januari 2016   23:17 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah Program Ngutip uang rakyat utk Program Ketahanan Energi ditunda, kalau menurut saya sih sebaiknya dibatalkan saja. Alasannya:

1. Soal kutip mengutip ini sudah para birokrat/aparat Pemerintah Indonesia. Sebenarnya, banyak sekali uang kutipan yang dilakukan oknum pemerintah tapi tidak masuk kas Negara, tapi masih berlangsung hingga saat ini. Karena itu, janganlah rakyat dibebani dengan model kutip mengutip ini, mereka sudah trauma oleh tindakan kutip mengutip ini. Oleh karena itu, tertibkanlah dulu aparat yg suka kutip mengutip ini hingga kepercayaan rakyat kepada aparat pemerintah meningkat, baru buat kebijakan ini.

2. Alasan berikutnya, kalau soal ketahanan energy, apa yang telah dilakukan oleh Pemerintah, khususnya Kementerian ESDM dan instansi terkait lainnya atas energy alternative yang katanya akan didanai oleh uang kutipan ini. LIhat saja program energy alternative yang semuanya jalan ditempat, misalnya. Biofuel. Soal yang lainnya, energy panas bumi dan CBM saja tidak serius dikerjakan dan disupport oleh Pemerintah.

Jadi singkatnya tidak perlu ada program kutip mengutip seperti ini. Sulit sekali mengawasinya. Apa Pemerintah tidak belajar dari orde baru, banyak kutipan dikenakan lewat berbagai program, masuknya ke kantong partai. Misalnya, kutipan yang dikenakan Pemerintah terhadap Korpri.

Belum lagi kutipan yang dilakukan oleh para oknum aparat penegak hukum terhadap. Dengan dalih menegakan aturan mereka memeras dan mengutip rakyat. Sudahlah jangan cari-cari peluang,,,,,

Seriuskan saja pemberantasan korupsi dan bentuk-bentuk kutipan liar yang memberatkan rakyat dan pengusaha kecil hingga besar.

Apa ini artinya kita siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun