Mohon tunggu...
Danny Wibowo
Danny Wibowo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa semester 3

Punten

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat Mempelajari Kajian Kultural Komunikasi

23 Februari 2021   19:40 Diperbarui: 23 Februari 2021   19:56 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada era globalisasi ini, bukan hal yang sulit untuk terhubung antar manusia ke manusia lainnya. Manusia bisa berkomunikasi secara langsung dengan manusia lainnya tanpa batas ruang dan waktu dengan memanfaatkan gawai atau perangkat komputernya yang terhubung dengan koneksi internet. Ketika main game, banyaknya pemain dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda, itu adalah contoh dari dampak globalisasi yang membuat manusia mudah berkomunikasi dengan manusia lainnya.

Yang disebut sebagai komunikasi tidak lepas dari yang namanya budaya. Begitupun sebaliknya, budaya tidak dapat terlepas dari komunikasi. Budaya menurut (E.B. Taylor dalam Astuti, 2003:57) adalah keseluruhan hal yang kompleks, termasuk pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan serta kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota di masyarakat.

Permasalahan atau konflik komunikasi seringkali terjadi karena perbedaan cara pandang budaya yang dimiliki individu. Merasa budayanya paling benar dan menganggap budaya lain adalah suatu kesalahan maka berhak untuk 'diseragamkan' atau ditindas itu adalah pola pikir dari awal segala konflik antarbudaya.

Pola pikir seperti itu tidak dapat diteruskan dan tidak dibenarkan. Karena pada dasarnya, budaya memang berbeda-beda tetapi tidak salah. Perbedaan inilah yang memberikan warna di kehidupan manusia.

Karena itu, penting untuk mempelajari dan memahami kajian kultural komunikasi agar tidak mempunyai pola pikir menyeragamkan atau membudayakan budaya lain. Kajian kultural komunikasi itu sendiri memiliki peran yang sangat penting karena tidak menyeragamkan budaya lain, tetapi memandang pihak lain sebagai suatu yang harus dihormati dengan segala keunikannya (Astuti, 2003: 56).

Dengan mempelajari kajian kultural komunikasi, seseorang mampu meningkatkan sikap toleransi. Dengan bertoleransi, hidup bermasyarakat menjadi lebih tentram dan memandang bahwa budaya lainnya sama-sama hal yang baik. Yang kedua, mempunyai nilai yang lebih pada individu. Maksudnya, dengan mempunyai sikap untuk mau belajar artinya tidak membatasi diri pada hal-hal baru yang berarti banyaknya wawasan akan mempunyai nilai lebih pada individu yang nantinya berguna sebagai pengembangan diri.

Daftar Pustaka:

Astuti, Santi I. (2003). "Cultural Studies" dalam Studi Komunikasi: Suatu Pengantar. Jurnal Mediator 4(1): 55-68.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun