Mohon tunggu...
Danny Sihombing
Danny Sihombing Mohon Tunggu... -

THE CANTIKALAYANTI ONLINE\r\n\r\nhttp://cantikalayanti.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mengenang Steve Jobs

6 Oktober 2011   09:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:16 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BLOG : http://cantikalayanti.blogspot.com/2011/10/mengenang-steve-jobs.html Steve Jobs menjadi salah satu orang yang menjadi inspirasi saya dalam hidup ini. Ada beberapa orang yang menjadi motivator saya dalam menjalani kehidupan, misalnya seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg, Aristoteles Onassis, dan juga Steve Jobs. Mereka semua adalah contoh nyata dalam hidup ini yang dianggap banyak orang sebagai keajaiban. Keajaiban itu bukanlah sihir maupun sulap, namun perjuangan nyata dengan menempuh segala macam rintangan tanpa henti dan terus melangkah maju. Dengan kemauan keras dan ketekunan membawa mereka kedalam kesuksesan yang tanpa memikirkan modal uang dapat meraih segala apa yang diinginkannya.

Steve Jobs pun seperti itu, kini ia dikenal sebagai pendiri dari perusahaan Apple Inc. banyak orang kagum akan kesuksesan yang dimilikinya sekarang. Tapi tahukah kita bahwa masa lalu Steve juga sangat berat, perjuangan yang harus ia hadapi tanpa putus asa. Steve Jobs yang memiliki nama asli Steve Paul Jobs lahir di San Francisco, 24 Februari 1955 dengan dibesarkan oleh orangtua angkat. Sejak kecil otaknya yang jenius sudah keliatan, misalnya dibangku pendidikan, dari anak kelas 4 SD ia bisa langsung ke sekolah menengah, tanpa kelas 5 dan kelas 6. Maka diusianya yang ke 11, ia masuk ke Cupertino Junior High School di Los Altos, kemudian setelah itu Steve masuk ke Homestead High. Di sinilah cikal bakal kesuksesan Steve. Di Homestead High, Steve banyak belajar segala hal tentang dunia elektronik. Ia memiliki banyak teman sesama penggemar elektronik, misalnya Bill Fernandez dan Steve Wozniak atau yang dikenal dengan nama Woz. Woz ini merupakan orang yang akan menjadi pemandu kesuksesan Steve Jobs.
Setelah lulus dari SMA, Steve kuliah di Reed College. Karena tempat kuliahnya tersebut jauh dari rumah dan Steve ingin mengurangi beban kedua orangtuanya, maka ia mulai mencari pekerjaan. Pekerjaan pertama Steve adalah pekerja shift malam di Atari. Hingga suatu saat Steve ingin meminta uang kepada atasannya untuk pergi ke India dengan alasan mencerahkan jiwa atau perjalanan spiritual. Atasannya memperbolehkannya dengan syarat Steve harus melakukan sebuah pekerjaan di Jerman. Setelah bekerja di Jerman, Steve akhirnya bisa pergi ke India. Selama sebulan Steve tinggal di India, kemudian dia kembali pulang lagi. Sesampainya di Negara asalnya, Steve mendapat kabar bahwa Woz berhasil mendesain sebuah komputer yang sangat potensial. Akhirnya Steve dan Woz memiliki ide untuk mendirikan sebuah perusahaan komputer, dengan nama Apple Computer.
Tahun-tahun berikutnya merupakan awal kesuksesan bagi Steve, karena perusahaan Apple ternyata menjadi perusahaan penting di dunia elektronik, terutama dalam bidang komputer. Beberapa tahun kemudian, akhirnya Steve Jobs dipilih menjadi CEO Apple. Tindakannya di jabatan ini membuat perusahaan Apple tersebut berhasil diselamatkan dari kebangkrutan, misalnya Steve mengajak Bill Gates bekerjasama. Padahal Bill Gates merupakan pendiri Microsoft.
Kerjasama yang dilakukan keduanya adalah Bill Gates berinvestasi di Apple sebesar 150 juta dollar AS dan merilis versi Office untuk Mac, kemudian Apple membuat Internet Explorer menjadi browser default di Mac. Dengan tindakannya ini, akhirnya Apple selamat dari kebangkrutan, Steve pun terkenal menjadi pahlawan penyelamat perusahaan Apple tersebut. Tahun berikutnya merupakan kebangkitan kembali Apple, karena Apple dapat menghadirkan produk terkenal, seperti iMac, sistem operasi Mac OS 10.0, dan bahkan meluncurkan iPod.
Sayangnya, dibalik kesuksesan karier yang diraih oleh Steve Jobs, ternyata Steve menderita penyakit kanker. Selama bertahun-tahun Steve menghadapi penyakit kankernya tanpa kenal lelah dan juga menyelamatkan Apple dari berbagai masalah. Di bulan Agustus 2010, posisi CEO diberikan oleh Steve Jobs kepada Tim Cook.
Selama bertahun-tahun berjuang tak kenal lelah antara karier, keluarga dan kesehatannya, ternyata malang sekali nasib Steve Jobs. Karena kemarin, penyakit kanker pankreas Steve membuatnya harus pergi meninggalkan istri dan ketiga anak tercinta. Meninggalnya Steve Jobs diumumkan oleh Apple pada hari rabu malam. Untuk menghargai perjuangannya selama ini, mari kita juga bisa seperti dia. Menjadi seseorang yang selalu berjuang tak kenal lelah dan selalu melangkah. Tak peduli seberapa berat masalah yang dihadapi, namun kekuatan dari percaya dan doa merupakan keajaiban yang akan membawa kita kepada kesuksesan, baik kesuksesan dunia maupun akhirat.
Sumber : http://cantikalayanti.blogspot.com/2011/10/mengenang-steve-jobs.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun