Mohon tunggu...
Danny Santoso
Danny Santoso Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Negaraku Indonesia

30 Januari 2018   17:06 Diperbarui: 30 Januari 2018   17:19 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia, sebuah negara yang kaya akan keberagamannya. Sebuah bangsa yang kaya akan suku, ras, etnis, dan agama. Sebuah negeri yang kaya akan sumber daya alam dan budayanya. Siapa yang tidak mau tinggal didalamnya; atas semua keberagaman dan kekayaan yang ada di Indonesia? Siapa yang ingin merusak dan menghancurkannya? Jawabannya adalah sekelompok orang yang yang ingin mengubah bangsa yang kaya raya ini.

Tak bisa dipungkiri, sebagian kecil dari penduduk Indonesia ada yang keberatan dengan persatuan di NKRI. Mereka keberatan dengan ideologi bangsa kita, yang telah dirumuskan dan diperjuangkan oleh para leluhur kita, Pancasila. Beberapa kelompok orang pernah ingin merubah ideologi Pancasila yang telah kita jadikan pedoman selama berpuluh-puluh tahun, mereka ingin memecahkan Indonesia dengan alasan etnis, ras, suku, dan agama. Mereka ingin menghilangkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu. Bahkan ada dari mereka yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

Gerakan Aceh Merdeka (GAM) merupakan salah satu contoh dari gerakan-gerakan pemberontakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Gerakan yang dimulai tahun 1976 ini ingin memproklamirkan bahwa Aceh ingin bebas dari NKRI. Alasan yang diberikan karena adanya paham persatuan budaya yang disalahartikan oleh para penggagas GAM. Gerakan ini pernah melakukan pemberontakan beberapa kali yang dipimpin oleh Hasan di Tiro. Setelah melalui beberapa agresi dan negosiasi yang panjang, maka dicapailah kesepakatan dan bubarnya GAM pada 15 Agustus 2005.

Selain GAM, terdapat pula organisasi yang ingin merubah ideologi Pancasila, yaitu HTI atau Hizbut Tahir. Organisasi ini sudah dibubarkan akhir-akhir ini oleh pemerintah karena dianggap bertentangan dengan ideologi negara. Organisasi yang bernama Hizbut Tahir Indonesia atau yang dikenal dengan nama HTI ingin memperjuangkan negara khilafah. Atas penyimpangannya tersebut, maka pemerintah resmi membubarkan HTI pada Oktober 2017 lalu demi mencegah dampak yang lebih berbahaya lagi, terutama isu-isu tentang SARA.

Indonesia memang sebuah negara yang penuh dengan keberagaman. Perbedaan yang sangat beraneka ragam tersebut yang sebenarnya menjadi simbol dari kekayaan dan juga persatuan bangsa. Namun kerap kali perbedaan tersebutlah yang sering dijadikan sebagai alasan untuk memecah persatuan bangsa.

Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus bangsa ini hendaknya menjunjung tinggi perbedaan dan keberagaman demi mempertahankan negara ini dan juga NKRI. Kita juga harus mulai selalu membiasakan semangat nasionalisme kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, persatuan dan kedamaian akan tercipta di negara kita tercinta ini, Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun