Mohon tunggu...
Danny Prasetyo
Danny Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Menulis adalah buah karya dari sebuah ide

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ridwan Kamil, Teladan Toleransi Seorang Pemimpin

24 Desember 2016   16:10 Diperbarui: 24 Desember 2016   16:38 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih ingatkah dengan kejadian beberapa waktu lalu dimana saat umat kristiani merayakan kegiatan ibadah KKR di gedung Sabuga, Bandung dan kemudian dibubarkan oleh sekelompok orang, padahal mereka sudah mengantongi ijin resmi dari pemerintah dan kepolisian. Kemarin jumat 23 Desember 2016, sang walikota Bandung ternyata datang dan menyatakan permintaan maafnya atas ketidaknyamanan dan pengunduran jadwal kegiatan yang seharusnya diadakan pada awal desember tersebut.

Menarik untuk mencermati sosok Ridwan Kamil yang mengambil sikap rendah hati dan berjiwa besar sebagai seorang pemimpin daerah yang warganya berasal dari berbagai suku dan agama tersebut. Sikap toleransi seorang Ridwan Kamil bagaikan oase di tengah padang gurun bangsa ini yang beberapa waktu belakangan sedang mengalami ujian kebhinekaan dari sebuah bangsa yang memiliki ideologi Pancasila dengan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dan mengakui 6 agama ini.

Bagi penulis, apa yang dilakukan Ridwan Kamil dapat menginspirasi para pemimpin lainnya untuk juga menjaga kebhinekaan yang sudah dibangun oleh para founding father negara ini dan saling menjaga toleransi antar umat beragama. Diakui atau tidak, hingga kini Indonesia merupakan sebuah bangsa besar yang terdiri dari berbagai suku, agama dan ras tetapi masih dapat menjaga keutuhannya tersebut karena adanya pemimpin-pemimpin seperti walikota Bandung tersebut. Sebagai seorang kompasianers yang menjunjung tinggi adanya toleransi antar umat beragama, saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukannya dan berharap hal ini menjadi sebuah momentum kebangkitan kembali bangsa yang dibangun dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika dimana walau kita berbeda-beda baik agama, suku maupun budaya tetapi kita adalah satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.

sumber : http://regional.kompas.com/read/2016/12/23/22400041/ridwan.kamil.minta.maaf.di.hadapan.ribuan.peserta.kkr

24 Desember 2016

-dny-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun