"When you stop reading, you stop growing"
Pernyataan tersebut terpampang cukup besar dalam ruang perpustakaan, sehingga siapapun pasti akan membacanya.
Bukan suatu kebetulan, jika tulisan tersebut dipasang di ruang perpustakaan, karena memang fungsi ruang tersebut adalah untuk membaca.
Tulisan ini bukan mengulas tentang perpustakaan, tetapi justru makna kalimat tersebut menjadi refleksi tersendiri bagi penulis.
Ketika kita berhenti membaca, maka kita akan berhenti bertumbuh, apa iya akan seperti itu?
Memangnya kalau tidak membaca, kita tidak akan sukses dan bertumbuh? Bukankah banyak orang juga tidak suka baca, tapi tetap sukses? Ibarat sebuah benih ketika ditanam maka butuh proses untuk kemudian bertumbuh, berkembang lalu berbuah.
Demikian pula ketika kita membaca buku, maka tentu tidak akan langsung menjadi sukses saat itu bukan? Bahkan sekalipun yang kita baca ialah buku tentang pengembangan diri atau kesuksesan.
Kembali kepada judul yang penulis utarakan di atas, apakah membaca itu sebuah kebutuhan atau hanya keinginan?
Keinginan biasanya dikaitkan dengan hobi seseorang. Hobi saya membaca, maka saya juga akan membeli buku dan membacanya.
Lalu apakah membaca hanya sebatas keinginan saja bagi mereka yang memiliki hobi membaca? Pertanyaan lanjutan yang akan muncul ialah berarti membaca bukan sebuah kebutuhan, karena hobi saya tidak membaca?
Sebenarnya kedua hal ini saling berkaitan dan melengkapi, meski mungkin ada orang yang mengatakan keduanya berbeda.