Menabung bagi sebagian orang saat ini tentu bukan lagi opsi yang menarik, karena biaya administrasi yang seringkali potonganya lebih besar daripada bunga tabungannya.
Lalu jika memiliki uang lebih untuk disimpan, harus bagaimana? Tentu ini menjadi pertanyaan yang muncul selanjutnya, jika memang opsi menabung bukan hal yang menarik lagi.
Deposito tentu menjadi pilihan paling realistis bagi seseorang, khususnya bagi yang memang ingin "investasi aman" dan tidak akan berkurang dana yang dimilikinya. Karena memang dana yang dideposito pasti akan bertambah dan tidak berkurang, meskipun penambahannya tidak signifikan tergantung bunga deposito masing-masing bank.
Sebagai gambaran jika diambil secara rata-rata, maka bunga deposito bank saat ini kisarannya antara 2,5 %- 5 %/tahun. Bukan bunga yang tinggi memang, namun seperti penulis katakan di awal, deposito merupakan investasi yang relatif aman.
Instrumen investasi memang tidak hanya deposito, tetapi juga ada emas, reksadana maupun juga saham. Memang dibandingkan dengan bunga deposito, mengapa tidak investasi emas atau logam mulia, yang juga aman dan relatif lebih tinggi?
Jika melihat secara historis tentu emas menjadi instrumen investasi yang menarik jika memang menginginkan return pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito.Â
Meski demikian, bukan berarti investasi emas bukan tanpa resiko, bahkan bisa dikatakan investasi emas juga tidak sepenuhnya memberikan return lebih tinggi jika dibandingkan dengan deposito di bank.
Ketika terjadi fluktuasi harga emas dunia, maka harga emas juga ikut mengalami fluktuasi bisa naik dan bisa juga turun. Hal ini tentu tidak berlaku dengan bunga deposito yang sudah disepakati dengan pihak bank sebelumnya.
Jika kita memiliki dana dan mendeposito ke bank untuk 1 tahun kedepan dengan bunga misal 5 %/tahun, maka kita tetap akan memperoleh sesuai dengan kesepakatan tersebut.Â
Dari pengalaman penulis, bunga deposito setiap bank memang akan berbeda-beda, namun bisa membandingkan juga dengan bank perkreditan rakyat atau bpr yang biasanya bunga akan lebih tinggi dibandingkan bank umum negara atau bank swasta. Meski demikian, perlu juga dilihat rekam jejaknya dan apakah sudah terawasi oleh OJK atau tidak.
Namun demikian, jika dana yang sama kita belikan logam mulia atau emas dan kita simpan dengan jangka waktu yang sama, maka hasilnya bisa untung (bahkan bisa lebih dari 5%) tetapi juga bisa buntung alias rugi, tergantung pergerakan harga emasnya.