Hari Raya merupakan momentum untuk saling bertemu dengan keluarga dan sanak saudara untuk melepas rindu dan itu menjadi salah satu alasan sebagian orang untuk melakukan perjalanan ke kampung atau kota halamannya. Akan tetapi, karena kondisi pandemi dan juga larangan untuk mudik maka tentu kegiatan melepas rindu di dunia nyata harus ditunda terlebih dahulu karena situasi dan kondisi yang belum memungkinkan.
Meski berjauhan dan tidak dapat bertemu secara langsung, bukan berarti tidak bisa melepas rindu dengan keluarga dan sanak saudara yang berjauhan dan berbeda kota tersebut. Kemajuan internet dan munculnya beberapa aplikasi video call, sangat membantu bagi sebagian orang untuk tetap melepas rindu dengan berkumpul-kumpul di ruang virtual atau dunia maya.
Hal inipula yang penulis lakukan dengan melakukan video call dengan salah satu aplikasi yang ada, karena memang keluarga besar tinggal berbeda kota. Tentu ada perbedaan "rasa" karena sebelum pandemi, dapat berkumpul dan bercengkrama langsung tanpa perantara (media sosial/internet), tapi sekarang belum dapat karena memang kondisi belum memungkinkan.
Meski demikian, perbedaan cara kumpul-kumpul ini justru membuat penulis terpikir satu hal yang menarik untuk dicermati. Hal menarik yang penulis pikirkan yaitu membuktikan bahwa manusia tetap dapat beradaptasi dengan  situasi dan kondisi yang ada, tanpa harus kehilangan tujuan utamanya yaitu saling bertemu dan melepas rindu.
Pandemi memang mengubah banyak hal dalam kehidupan umat manusia saat ini. Bekerja, belajar, bahkan berkumpul-kumpul untuk sekedar melepas rindu dengan rekan saat ini sudah mulai bergeser dengan menggunakan perantara yaitu media internet melalui berbagai aplikasi yang ada.
Tentu ada dampak baik positif maupun negatif dari munculnya situasi dan kondisi saat ini. Dampak positifnya, tentu kita dapat berjumpa dengan banyak rekan, saudara yang tinggal di berbagai kota bahkan negara yang berbeda tanpa terkendala jarak. Akan tetapi, dampak negatif yang mungkin juga muncul ialah perjumpaan secara online biasanya memang tidak berlangsung lama jika dibandingkan bertemu secara offline, mungkin bisa juga karena terkendala jaringan internet.
Sifat manusia sebagai makhluk sosial yang senang untuk bersosialisasi secara langsung tetap dibutuhkan, meski sudah ada media online yang memfasilitasi. Tentu untuk mengantisipasinya, maka kita mungkin bisa berjumpa atau bersosialisasi dengan rekan-rekan yang ada di sekitar kita tanpa harus bepergian keluar kota.
Harapan tentu harus terus kita pupuk bahwa di waktu-waktu mendatang kondisi pandemi sudah teratasi sehingga kitapun dapat kembali kumpul-kumpul dan juga melepas rindu dengan sanak saudara yang berada di kota lainnya. Penulis tetap yakin untuk segala sesuatu ada waktunya, sehingga ketika saat ini mungkin waktunya untuk menahan diri tidak berkumpul, maka nanti di waktu mendatang akan ada waktunya untuk berkumpul kembali bersama-sama tanpa menggunakan perantara atau media, karena dapat berjumpa secara langsung.
15 Mei 2021
-dny-
