Mohon tunggu...
Danny Prasetyo
Danny Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Menulis adalah buah karya dari sebuah ide

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perbedaan Cara Menyambut Paskah dan Natal

12 April 2020   20:23 Diperbarui: 12 April 2020   20:46 2837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari minggu inilah yang diperingati sebagai hari Paskah bagi umat Kristiani di seluruh dunia dan bukan kemarin Jumat yang disebut dengan Jumat Agung. Kedua hari raya ini memang cukup berdekatan dan memiliki makna yang saling berkaitan satu dengan lainnya.

Jika Jumat Agung maka kita memperingati kematian Yesus Kristus di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia, sedangkan hari raya Paskah kita memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian atau alam maut.

Adanya hari raya Paskah inilah yang membuat umat kristiani memiliki pengharapan dan iman percaya karena kebangkitan-Nya dari kematian ialah supaya manusia memiliki kehidupan. Kematian-Nya menebus dosa kita di kayu salib membuat kita memiliki kehidupan dan juga rancangan yang indah di masa mendatang.

Memperingati Paskah juga memiliki makna kemenangan karena Yesus Kristus mengalahkan maut dengan bangkit dan membuktikan bahwa DIA memang memiliki kuasa yang telah diberikan oleh Allah.

Ada hal menarik jika mencermati tentang bagaimana umat kristiani memperingati hari raya Paskah jika dibandingkan dengan hari raya Natal. Jika Paskah diawali oleh Jumat Agung dan biasanya setiap umat merenungkan atau melakukan refleksi terhadap keberadaan dirinya sebagai manusia, maka tidak demikian dengan saat memperingati hari Natal.

Dalam memperingati Natal, sebagian orang mungkin bersuka cita karena bersamaan dengan liburan akhir tahun, perayaan di gereja ataupun bahkan menyewa gedung, hadiah, kue-kue, maupun segala sesuatu yang baru (baju, sepatu, dll).

Tanpa sadar biasanya hal-hal tersebut mengaburkan makna dari Natal itu sendiri yang sebenarnya juga memiliki perenungan yang dalam yaitu bagaimana Juruselamat lahir di dunia bukan di tempat yang nyaman tapi justru di kandang hewan.

Memaknai Paskah dan Natal sebenarnya menjadi hal wajib yang seharusnya setiap umat kristiani menyadarinya. Dalam Paskah kita dibawa kedalam perenungan tentang siapa diri kita dihadapan Tuhan yang ternyata adalah manusia berdosa dan butuh keselamatan yang tidak bisa diusahakan sendiri sehingga Yesus Kristus mati untuk menebus dosa kita.

Dalam Natal kita diingatkan untuk belajar rendah hati dan saling mengasihi antara sesama manusia tanpa memandang statusnya. Tentu baik Natal maupun Paskah memiliki arti ataupun makna yang berbeda, namun bagi penulis secara pribadi memperingati Paskah lebih memiliki perenungan yang mendalam karena disadarkan siapa diri kita dihadapan Pencipta kita.

Perbedaan cara memperingati PAskah dan Natal dapat tampak dalam contoh berikut ini, diantaranya, saat menjelang Jumat Agung dan Paskah maka sebagian umat kristiani ada yang melakukan puasa serta kegiatan reflektif lainnya.

Hal yang berbeda dijumpai jika menjelang hari raya Natal maka yang muncul adalah persiapan membeli baju baru, rencana berlibur kemana, atau hal-hal yang menyenangkan lainnya, tapi tanpa disadari minim dengan perenungan dan reflektif jika dibandingkan dengan saat menyambut Paskah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun