Mohon tunggu...
Danny Prasetyo
Danny Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Menulis adalah buah karya dari sebuah ide

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kematian-Nya Menghidupkan-ku

4 April 2015   09:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:33 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Memperingati hari Jumat Agung dimana Yesus Kristus disalib untuk menebus dosa manusia membuat diriku makin belajar bahwa apa yang Yesus lakukan buat manusia bukan untuk kepentingan diri-Nya tetapi untuk kepentingan manusia itu sendiri. Momen Jumat Agung kali ini aku belajar bagaimana kematian Yesus di kayu salib (bukan karena kesalahan-Nya) ternyata bermakna teramat dalam jika direnungkan dengan sesama. Secara pengetahuan, aku mungkin menyadari memang DIA mati untuk menebus dosa yang kita sebagai manusia telah perbuat, akan tetapi ternyata juga lebih dari itu yaitu DIA mati agar aku hidup. Sungguh suatu hal yang luar biasa, dimana ada Seorang mau berkorban untuk kehidupan orang lain dan tidak mementingkan ego atau kepentingannya sendiri. Memperingati Jumat Agung juga menjadi salah satu sarana refleksi bagi diriku karena dengan momen ini ternyata aku menyadari diriku belum sepenuhnya menjadi pengikut Kristus yang sejati, bahkan terkadang aku menjadi seorang yang bersukacita dan bersyukur ketika kondisi nyaman dan menyenangkan, tetapi bersungut serta mengeluh jika kondisi tidak sesuai dengan harapanku.

Pengorbanan yang Yesus lakukan buat diriku dan semua manusia bukan pengorbanan biasa karena mengorbankan nyawa-Nya demi kehidupan manusia yang dikasihi-Nya, walaupun manusia itu sendiri menolak bahkan menyakiti hati-Nya. Belajar untuk tidak mementingkan diri sendiri, tetapi juga memperhatikan kepentingan orang lain menjadi inspirasi yang kudapat dalam momen Jumat Agung kali ini. Tidak mudah untuk melakukannya, akan tetapi jika kita mau rendah hati untuk belajar melakukannya dan meneladani apa yang sudah dilakukan Yesus, tentu kita akan melakukannya dengan penuh kasih.

DIA mati agar kita hidup, dan hidup kita bukan bagi diri kita sendiri lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun