Mohon tunggu...
Danny Prasetyo
Danny Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik ingin berbagi cerita

Menulis adalah buah karya dari sebuah ide

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Essay atau Pilihan Ganda?

20 Maret 2015   23:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:21 1840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Pak kenapa soalnya uraian semua tidak ada pilihan gandanya?" Pertanyaan tersebut sering muncul dari siswa saat menerima soal ulangan untuk menguji kompetensi atau kemampuan mereka. Menerima pertanyaan tersebut, dengan tenang penulis mengatakan bahwa soal essay atau uraian justru membuat kalian dapat mengembangkan analisa dan kemampuan berpikir dan tidak hanya disempitkan pada pilihan jawaban yang tersedia. Meski belum menerima dengan penjelasan penulis tersebut, pada akhirnya mau tidak mau, mereka tetap mengerjakan soal tersebut karena memang penulis jarang memberikan soal-soal dengan pilihan ganda untuk ulangan, kecuali jika itu tes tengah semester atau tes akhir semester. Pertanyaan siswa tersebut sebenarnya membuat penulis juga berpikir, apakah memang yang dibutuhkan oleh siswa adalah adanya pilihan jawaban yang sudah disediakan untuk menjawab agar mempermudah ? Bukankah hal tersebut justru membuat siswa tidak dapat berpikir kreatif atau bahasa kerennya sekarang adalah think out of the box.

Dari pertanyaan tersebut, muncul kegelisahan dalam benak penulis, karena jika mereka lupa dengan jawaban atau bahkan tidak belajar pada materi tersebut, dengan adanya pilihan jawaban berarti ada "kesempatan" untuk mereka mencoba keberuntungan dengan memilih salah satu dari pilihan yang ada, dan siapa tahu jika beruntung akan benar jawabannya. Soal pilihan ganda juga menyebabkan siswa tidak dapat berpikir dengan luas untuk mengembangkan pemikiran dan analisanya. Bentuk soal pilihan ganda seperti ini memang cocok untuk mata pelajaran eksak yang pasti jawabannya seperti matematika, kimia atau fisika. Akan tetapi, agak kurang tepat sebenarnya untuk mata pelajaran dengan ranah ilmu-ilmu sosial seperti Pendidikan Kewarganegaraan, Sosiologi, atau ilmu-ilmu sosial lainnya. Bukankah dengan menggunakan soal-soal essay atau uraian, maka siswa dapat dilatih daya pikir analisa dan kemampuan dalam menemukan solusi dari suatu permasalahan?

Dalam tulisan ini, penulis bukan tidak menyukai format pilihan ganda, hanya yang penulis kritisi adalah mengapa format pilihan ganda ini digunakan juga untuk penentu kelulusan siswa khususnya pada mata pelajaran-mata pelajaran ilmu sosial. Beberapa rekan penulis yang mengajar mata kuliah ilmu-ilmu sosial saat mengadakan drilling atau pemantapan pelajaran dengan menggunakan soal-soal try out pada tahun sebelumnya karena tidak adanya kunci jawaban yang pasti ada beberapa soal yang dapat menimbulkan intepretasi berbeda antara satu guru dengan guru lainnya, untuk pertanyaan yang sama. Padahal dalam soal pilihan ganda yang dimungkinkan adalah satu jawaban tidak dibuka celah untuk jawaban lainnya, padahal bisa saja dalam memberikan pilihan jawaban si pembuat soal juga membuat pilihan jawaban yang "kelihatannya benar semua".

Lalu apa yang seharunya dilakukan? Penulis hanya ingin memberikan saran atau solusi, diantaranya ialah soal-soal untuk ujian nasional khususnya bagi mata pelajaran sosial bisa dicoba untuk dibuat variasi dengan menambahkan soal essay atau uraiannya. Selain untuk mengembangkan daya analisis siswa, juga membuat siswa tidak dikotakkan pemikirannya oleh jawaban yang hanya disempitkan oleh pilihan jawaban yang ada. Memang akan muncul perdebatan, lalu bagaimana dengan jawabannya yang bisa berbeda antara satu guru dengan guru lainnya jika memunculkan soal essay atau uraian? Bagi penulis, selama jawaban siswa mengacu pada inti jawaban yang diminta maka hal tersebut sudah cukup dan dapat dikategorikan benar, bukankah ilmu sosial bukanlah ilmu yang pasti dan berbeda dengan matematika dimana 2 x 2 = 4 ?

20 Maret 2015

Danny Prasetyo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun