Saat menonton salah satu acara talk show yaitu Kick Andy semalam, saya awalnya tidak begitu tertarik sampai kemudian saya menemukan di akhir acara, salah seorang pembicaranya mengatakan bahwa nama Indonesia seharusnya lebih tepat diganti dengan nama Nusantara. Begitu mendengar nama ini (baca : Nusantara), saya merasa familiar dan merasa nama tersebut seakan merupakan suatu identitas bagi bangsa ini. Bukan berarti saya tidak setuju dengan bangsa Indonesia, akan tetapi ketika kita menyebut nama Nusantara, maka saya membayangkan adanya kesatuan utuh dan kebanggaan sebagai bangsa, apakah ini yang disebut perasaan cinta tanah air ? Tidak mudah memang jika ingin mengganti nama Indonesia dengan Nusantara, contoh sederhana : apakah lagu kita akan berubah jadi Nusantara Raya, atau NKRI menjadi NKRN. Tentu tidak hanya sebatas mengganti nama lalu akan merubah bangsa ini, namun paling tidak ada identitas baru yang kita miliki sebagai bangsa saat ini.
Nama Indonesia di dunia internasional saat ini bagi sebagian orang memiliki konotasi yang negatif, bukan kesalahan nama Indonesianya, namun lebih kepada manusia Indonesianya sendiri yang menurut penulis belum semua orang bangga dengan Indonesia sebagai bangsa. Apakah dengan mengganti nama Indonesia menjadi Nusantara akan langsung merubah bangsa ini menjadi berbeda ? Dalam jangka pendek mungkin tidak, akan tetapi mungkin saja dalam jangka panjang nama ini akan dapat merubah filosofi ataupun makna nama sebuah bangsa. Saat saya berdiskusi dengan rekan saya di tempat pekerjaan saya, sebagian ada yang merasa bahwa perubahan nama Indonesia menjadi Nusantara tidak begitu penting, namun juga ada yang menganggap hal tersebut merupakan harapan akan menjadikan bangsa ini lebih baik.
Menjadi sebuah refleksi yaitu bahwa bukan masalah nama bangsa tersebut, akan tetapi bagaimana manusia bangsa itu memaknai dan merubah sikapnya sesuai dengan filosofi nama bangsa tersebut. Andaikan nama Nusantara yang dipakai, sesuai maknanya yaitu nusa (pulau) maka pemerintah dan masyarakat negara ini mungkin akan tersadar bahwa arti nama bangsa ini ialah negara kepulauan sehingga seharusnya orientasi seharusnya mengarah kepada pembangunan kelautan ataupun maritim. Sedangkan yang terjadi sekarang ialah Indonesia (lebih tepatnya pemerintah Indonesia) seakan tidak mengakui kita  negara kepulauan dan membangun jembatan yang menghubungkan antar pulau (padahal dengan naik kapal untuk menyeberang pulau maka masyarakat akan merasakan bahwa laut merupakan bagian dari bangsa ini). Belum lagi ditambah ketidakpedulian terhadap pulau-pulau terdepan atau terluar yang sebenarnya menjadi pintu masuk ke Indonesia, akan tetapi perhatian pemerintah Indonesia justru sangat rendah kalau tidak mau dikatakan tidak perduli. Apakah dengan mengubah nama Indonesia menjadi Nusantara akan langsung merubah semua hal ? Secara langsung tidak, tetapi perlahan dan pasti, mungkin saja masyarakat bangsa ini lebih bangga nantinya ketika menyebut dengan manusia Nusantara (meski sekarang ide ini hanya dianggap angin lalu).
5 April 2014
Danny Prasetyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H