Mohon tunggu...
Danny Febrian
Danny Febrian Mohon Tunggu... Bankir - Corporate Communication Specialist

• Certified Public Media Relations Officer • Master degree in Corporate Communications/Public Relations. • 3 times The Best Employee (2019-2021) • Experienced corporate communication (+/- 8 years) • Skilled on content writing • Sosial media savvy

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

BBM Naik, Kita Harus Gimana Nih?

2 Oktober 2023   16:46 Diperbarui: 2 Oktober 2023   16:58 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenaikan harga BBM yang diumumkan pemerintah pada 1 Oktober 2023 kemarin tentu menjadi kabar buruk bagi masyarakat. Walaupun komponen BBM yang naik bukan jenis BBM subsidi, namun kenaikan ini tentu saja akan berdampak pada berbagai sektor perekonomian, mulai dari transportasi, konsumsi, hingga industri. Hal ini karena pelaku usaha perlu menyesuaikan kenaikan biaya produksi yang didorong oleh kenaikan harga BBM. 

Selain itu, kenaikan harga BBM juga akan menyebabkan penurunan daya beli masyarakat karena masyarakat perlu mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli bahan bakar.

Untuk menghadapi dampak inflasi yang mungkin muncul, masyarakat perlu melakukan persiapan finansial. Beberapa hal yang dapat dilakukan seperti menyiapkan dana darurat, mengurangi pengeluaran hingga meningkatkan penghasilan.

Namun, ada lagi persiapan finansial yang sangat bisa dijadikan pertimbangan untuk bertahan di tengah inflasi, yakni investasi emas. Yap, emas sering dianggap sebagai perlindungan terhadap inflasi. Ketika nilai mata uang merosot karena inflasi, harga emas cenderung meningkat. Ini membuat emas menjadi aset yang relatif stabil dalam mempertahankan daya beli seiring waktu. Orang sering berinvestasi dalam emas sebagai cara untuk menghindari penurunan nilai uang mereka akibat inflasi.

Menurut informasi terbaru yang diperoleh dari laman resmi Pegadaian pada Minggu, 1 Oktober 2023, harga emas di Pegadaian mengalami perubahan. Harga emas jenis Antam dengan ukuran 1 gram mengalami penurunan sebesar Rp 4.000, hingga sekarang dijual dengan harga Rp 1.076.000, dimana sebelumnya sebesar Rp 1.080.000.

Selain itu, harga emas jenis Retro juga mengalami penurunan harga. Saat ini, emas Retro dengan ukuran 1 gram dijual seharga Rp 1.024.000. Ini merupakan penurunan harga dari harga sebelumnya, yang mencapai Rp 1.038.000.

Namun, penurunan yang paling signifikan terjadi pada harga emas jenis UBS di Pegadaian. Emas jenis UBS dengan ukuran 1 gram saat ini dibanderol seharga Rp 1.019.000, mengalami penurunan yang cukup parah dari harga sebelumnya, yaitu Rp 1.033.000.

Penting untuk diingat bahwa harga emas selalu berfluktuasi mengikuti perubahan di pasar. Oleh karena itu, bagi mereka yang berminat untuk membeli emas di Pegadaian atau tempat lainnya, sebaiknya selalu memantau perubahan harga secara berkala. Pengetahuan tentang perubahan harga emas dapat membantu dalam membuat keputusan yang lebih bijak terkait investasi atau pembelian emas.

Kenaikan harga BBM tentu akan berdampak pada perekonomian masyarakat. Untuk menghadapi dampak tersebut, masyarakat perlu melakukan persiapan finansial, salah satunya dengan berinvestasi emas. Investasi emas dapat menjadi salah satu cara untuk bertahan di tengah inflasi. Oleh karena itu, masyarakat perlu mulai berinvestasi emas sejak dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun