cerita. Namun, tidak semua cerita sama. Beberapa cerita dapat memikat perhatian kita, sementara yang lain terlupakan begitu saja. Apa rahasia di balik cerita yang kuat? Salah satunya adalah Rumus ABT, singkatan dari "And, But, Therefore."
Storytelling atau bercerita adalah seni yang telah ada sejak zaman prasejarah. Dari dinding gua hingga media sosial modern, manusia selalu memiliki dorongan untuk berbagiDitemukan oleh penulis dan peneliti Randy Olson, Rumus ABT adalah alat yang kuat untuk merancang cerita yang menarik dan efektif. Rumus ini digunakan dalam berbagai konteks, termasuk dalam komunikasi ilmiah, pemasaran, dan bahkan politik. Rumus ABT membantu menyusun cerita menjadi alur yang lebih koheren dan menarik bagi pendengar atau pembaca.
Lebih jelasnya, rumus ini membagi sebuah cerita menjadi tiga tahapan:
- And: Pengenalan, yang menjelaskan situasi awal dan karakter utama.
- But: Konflik, yang menimbulkan masalah atau tantangan bagi karakter utama.
- Therefore: Resolusi, yang menunjukkan bagaimana karakter utama mengatasi konflik dan mencapai tujuannya.
Rumus ABT dapat membantu Kamu membuat cerita yang lebih menarik dan mudah diingat oleh audiens. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing bagian rumus ABT:
1. Pengenalan (And)
Pada bagian ini, Kamu perlu memperkenalkan situasi awal dan karakter utama. Jelaskan siapa karakter utama, apa tujuannya, dan apa yang terjadi pada awalnya. Pastikan untuk membuat situasi awal yang menarik dan membuat pembaca penasaran. Kamu dapat menggunakan teknik seperti:
- Menceritakan tentang karakter yang unik atau relatable.
- Menciptakan konflik atau tantangan yang menarik.
- Menambahkan unsur kejutan atau misteri.
2. Konflik (But)
Pada bagian ini, Kamu perlu menghadirkan konflik atau tantangan bagi karakter utama. Konflik dapat berupa tantangan, rintangan, atau bahkan pertengkaran. Konflik akan membuat cerita Kamu menjadi menarik dan membuat pembaca penasaran bagaimana ceritanya akan berakhir. Pastikan konflik yang Kamu buat relevan dengan tujuan karakter utama. Konflik yang terlalu mudah atau terlalu sulit akan membuat cerita Kamu menjadi membosankan.
3. Resolusi (Therefore)
Pada bagian ini, Kamu perlu menunjukkan bagaimana karakter utama mengatasi konflik dan mencapai tujuannya. Resolusi harus logis dan memuaskan. Pastikan resolusi Kamu sesuai dengan pesan inti yang ingin disampaikan. Resolusi yang tidak sesuai dengan pesan inti akan membuat cerita Kamu menjadi tidak kohesif.
Berikut adalah contoh penerapan rumus ABT dalam cerita: