Mohon tunggu...
Danny Febrian
Danny Febrian Mohon Tunggu... Bankir - Corporate Communication Specialist

• Certified Public Media Relations Officer • Master degree in Corporate Communications/Public Relations. • 3 times The Best Employee (2019-2021) • Experienced corporate communication (+/- 8 years) • Skilled on content writing • Sosial media savvy

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lupain PR Value, Pakai AMEC: Standar Terbaru Pengukuran Efektivitas Program PR

16 September 2023   18:21 Diperbarui: 16 September 2023   20:42 1469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: freepik.com

Dalam dunia Public Relations/Kehumasan, mungkin kita sering mendengar tentang istilah PR Value atau Advertising Value Equivalent. Nah, ini sebenarnya adalah cara untuk mengukur seberapa baik pekerjaan PR atau hubungan masyarakat suatu organisasi. Jadi, bagaimana cara kerjanya?

PR Value adalah cara tradisional yang menghitung berapa banyak uang yang bisa dihemat jika kita harus membayar iklan untuk mendapatkan pemberitaan yang sama di media. Metode ini sejatinya sudah lama digunakan oleh orang-orang PR. Namun, ada beberapa masalah dengan metode ini. Pertama, PR Value hanya melihat seberapa banyak kita muncul di media, tidak seberapa bagus atau buruknya pemberitaan itu. Kedua, PR Value tidak memikirkan bagaimana pemberitaan itu mempengaruhi orang yang melihatnya.

Karena itu, sekarang orang-orang PR lebih suka menggunakan standar AMEC. AMEC adalah kepanjangan dari International Association for the Measurement and Evaluation of Communication.

AMEC punya empat tingkat pengukuran: Output, Outtake, Outcome, dan Impact. Output adalah hal-hal yang terjadi segera setelah kita melakukan komunikasi, seperti berapa banyak pemberitaan yang ada di media. Outtake adalah bagaimana orang merespons komunikasi kita, seperti apa yang mereka pahami dan bagaimana sikap mereka. Outcome adalah dampak komunikasi kita pada perilaku dan pendapat orang. Impact adalah dampaknya pada organisasi, seperti apakah penjualan meningkat atau reputasi membaik.

Yang penting dalam AMEC adalah tujuan komunikasi kita harus jelas dan bisa diukur. Pengukuran yang kita gunakan harus sesuai dengan tujuan tersebut. Contohnya, jika kita ingin tahu seberapa baik kita dalam menciptakan kesadaran tentang produk kita, kita bisa mengukur tingkat kesadaran orang terhadap merek kita.

Berikut adalah contoh pengukuran AMEC dalam Public Relations:

  • Output: Jumlah pemberitaan di media arus utama, jumlah interaksi di media sosial, jumlah peserta dalam acara.
  • Outtake: Tingkat pemahaman audiens terhadap pesan komunikasi, tingkat kesadaran audiens terhadap merek atau organisasi, tingkat sikap positif audiens terhadap merek atau organisasi.
  • Outcome: Perubahan perilaku audiens, perubahan opini audiens, perubahan kepercayaan audiens.
  • Impact: Peningkatan penjualan, peningkatan kesadaran merek, peningkatan reputasi.

Kelebihan AMEC dibandingkan PR Value adalah ia lebih lengkap dalam mengukur seberapa baik pekerjaan PR kita. Ia tidak hanya melihat jumlah pemberitaan tetapi juga kualitasnya, serta bagaimana orang meresponsnya. AMEC juga menjadi standar global dalam mengukur efektivitas PR. Jadi, bisa dikatakan bahwa AMEC adalah cara yang lebih baik untuk mengukur seberapa baik pekerjaan PR kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun