Ekonomi Amerika Serikat (AS) dan China mulai pulih di kuartal III 2022. Perekonomian AS kuartal ketiga tercatat tumbuh 2,6 persen secara tahunan, sementara ekonomi China tumbuh 3,9 persen.
Apa yang terjadi di AS dan China tentu akan berdampak ke perekonomian global dan juga Indonesia. Tetapi tidak serta merta, melainkan ada time lag, Â Meski begitu, pertumbuhan ekonomi yang positif di kuartal III belum cukup untuk memastikan AS dan China benar-benar pulih.
Sepertinya  prosesnya masih akan panjang. Dampaknya ke global dan Indonesia juga akan butuh waktu. Tahun 2023 yang disebut sebagai tahun kegelapan, tahun resesi, bisa jadi tidak seburuk yang sebelumnya diperkirakan sekarang, dikarenakan bangkitnya Ekonomi AS dan China pada kuartal III ini belum memulihkan ekonomi mereka secara total. Tetapi keluarnya AS dari resesi dan PDB China yang juga mulai menunjukkan tanda pemulihan merupakan kabar gembira bagi perekonomian global. Dengan kondisi kedua negara tersebut setidaknya resesi yang terjadi terutama di tahun ini bisa diminimalisasi ataupun dampak yang diberikan tidak begitu besar
Indonesia sangat diuntungkan dengan kecilnya proporsi net ekspor dalam pembentukan PDB. Â Namun, memang perlu diantisipasi jika yang mengalami resesi adalah negara-negara partner dagang utama termasuk China yang tentu akan mempengaruhi kinerja perdagangan dan penerimaan Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI