Ungkapan dari sore sampai pagi hari ini hanya ada kata " ucapan syukur”.
Setiap pagi dilalui dengan penuh ucapan syukur, tapi dipagi ini saya sangat berterimakasih dan sangat mengucap syukur karena Tuhan masih memberikan saya nafas kehidupan. Kecelakaan kecil kemarin mengingatkan saya akan begitu berharganya nafas kehidupan ini.
Saya dapat mengerti mengapa terjadi kecelakaan yang hanya terjadi persekian detik saja, sekilas saja dan hampir tidak disadari. Sore itu memang hari naas bagi ku.
Sore itu memang hujan lebat dan sangat lam. Jarak rumah ke kantor yang hanya 3 km saja. Kalau naik angkutan hanya menempuh waktu paling lama 5 menit sudah sampai di kantor. sore itu memang saya sudah sangat malas membawa motor itu dan hendak naik angkutan saja. Tapi mengingat lama nya naik motor yang hanya beberapa menit saja dan langsung sampai, saya langsung nekat untuk mengendarai untuk pulang ke rumah. Banyak pertimbangan yang membuat saya nekad terutama banyaknya kejadian hilangnya motor atau hilangnya sebagian peralatan motor itu. Maklum banyaknya kejadian-kejadian di tv atau media massa lainnya yang menceritakan tentang banyaknya curanmor.
Kata hati memang tidak saya dengarkan dan tidak dilaksanakan sehingga terjadilah insiden yang membuat semua tetangga melongok dan tidak menyadari bahwa tetangga mereka yang terjatuh didepan mereka.
Biasanya memang sebelum tikungan ke simpang rumah, saya akan menurunkan gigi motor itu, entah apa yang terjadi dengan motor itu, pada saat saya menurunkan gigi motor itu, tiba-tiba motor itu mati dan membuat saya terjatuh.
Sungguh sangat luar biasa Tuhan itu, saya masih diberikan kesempatan untuk menjalani hari-hari saya. Teringat orangtua, saudara dan sanak famili yang belumd apat dibahagiakan. Terimakasih Tuhan buat semuanya itu, saya menyadari bahwa hanya oleh Kuasa Tuhan saya dapat hidup dan menjalani hari-hari di dunia fana ini.
Banyak pelajaran yang boleh saya pelajari yaitu:
-Lebih berhati-hati lagi untuk mengendarai motor
-Kalau hujan deras, biarkan saja ditunggu hujan reda baru mengendari motor, jangan dipaksanakan! Kalau tak memungkinkan titip saja di tempat orang yang dapat dipercaya (soalnya nyawa lebih berharga daripada sepeda motor)
-Belajar untuk menahan emosi, tetap tenang dan tidak gegabah
- Belajarlah dari pengalaman orang lain dan pengalaman diri sendiri. (maklum, beberapa hari terakhir ini, sering sekali rekan sekerja mengingatkans aya untuk berhati-hati, jangan terlalu kencang bawa sepeda motor:))
- Sesekali dengarkan kata hati
- Pakai helm (kalau saya tidak memakai helm, waaaahhh... bahaya bangat.. bisa-bisa saya langsung dilarikan ke RS terdekat) so senantiasalah pakai helm. Jangan karena ada pak polisi maka rajin pake helm. Itu bukan untuk kebaikan polisi supaya tambah penghasilannya, sejujurnya itu untuk keselamatan jiwa kita sendiri. Nyawa kita dihargai pak polisi.
Terimakasih Tuhan.Sungguh tidak terhitung segala pemberian Tuhan dalam hidupku.
*****
Walaupun insiden itu sangat menyedihkan. Tetapi kalau kuingat-ingat, ternyata ada juga hal lucu-lucunya.
Bayangkan saja, tetangga yang melihat saya jatuh itu ada kira-kira 5 keluarga. Mereka semua sangat terkejut dan segera memberikan pertolongan, mengangkat saya. Waktu mereka mengangkat saya, saya malah berusaha dengan sekuat tenaga saya untuk menyelamatkan motor saya, mendirikan motor dan mengiringnya ke rumah yang hanya berjarak 50 meter saja. Orang-orang sudah pada panic tentang keadaan saya, saya malah mengkuatirkan keadaan motor saya. Dasar keras kepala, saya tidak peduli sama orang yang sudah sangat panic melihat keadaan saya. Mengingat-ingat itu, saya merasa geli dan tersipu-sipu. Ada-ada saja memang reaksi orang yang sudah jatuh.
Jadi teringat berita terpanas beberapa hari terkahir ini tentang kecelakaan motor xenia yang menewaskan 9 orang pejalan kaki. Dalam keadaan sadar saja dapat terjadi kecelakaan, apalagi dalam keadaan tidak sadar karena habis berpesta narkoba. Weleh...weleh....
Pokoknya ada juga salutnya buat April yang berani mengenderai mobil dalam keadaan tidak sadar. Dasar, otaknya tidak April yang mengendalikannya. Setan yang sudah mengendalinya..
Alkasih di pagi hari ini, saya tidak membawa motor ikut serta ke kantor, saya mengkuatirkan orangtua saya. Jadi untuk sementara, motor di off kan dari kerjaan dan membiarkan dia menikmati off day nya di rumah.
Itu ceritaku dipagi hari ini
Have a nice week end dan tetap berhati-hati mengendari motor, mobil dan alat transport lainnya…..
*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H