Mohon tunggu...
Dani yahya
Dani yahya Mohon Tunggu... -

lelaki kampung yang suka ngopi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gaya Pak Ahok dan Mental Majikan

20 Maret 2015   21:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:21 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jadi teringat masa remaja saya, gara-gara pak gubernur DKI yang sekarang terkenal dengan sifat pemarah dan omong semaunya,  serupa dengan apa yang ingin ane kenang, mereka hampir rata-rata memiliki sifat begitu,  sama seperti pak ahok dari nada intonasi, tekanan atau aksen suaranya, emang udah dari sononya begitu

Sama seperti orang jawa, sunda, madura, ambon pasti punya dialek dan pembawaannya masing-masing, hanya saja mereka tidak seperti etnis china yang banyak memiliki usaha dagang material bahan bangunan, satu kecamatan aja bisa ada lima atau lebih etnis cina berdagang usaha itu, coba aja lihat didaerah ente, engga meleset dah.

Itu diantaranya, karena emang orang etnis tionghoa itu sejak semula sudah dikenal pandai berniaga, semua juga tau, engga perlu dijelasin dah, kuno!,  tempat-tempatnya  dijakarta, wuh ngajibun buanget!

Selalu marah, hampir setiap hari ada saja marahnya karena mungkin begitulah usaha ditengah-tengah pemukiman penduduk,  jangan sampai mengalami kerugian maka kewaspadaan itu diperlukan kepada anak buah, tidak boleh lemah bisa-bisa majikan dikerjain sama pegawainya

contohnya aja teman saya si diran dia kuli diusaha materialnya koh edy,  diran pandai ‘nilep’ satu zak semen jika ada yang beli dalam jumlah banyak,  dulu mah beli semen, batu bata, pasir, didorong pake gerobag kayu beroda, mengandalkan tenaga, kata sidiran itu usaha sampingan, sampingan apanya?, itu nyolong namanya ran!, satu ketika ‘nyelit’nya si diran ketauan

Bukan main marah koh edy majikannya, apalagi ada pameo jika etnis cina sudah disakiti, dilukai maka selamanya dia engga bakal percaya lagi, dipecat lah langsung si diran ntu!, sumpah serapah dan gayanya koh edy  persis seperti pak gubernur kalo marah, kok  bisa sama begitu ya, maka saya inget banget nyeritainnya padahal ada 20 tahun yang lalu mah.

Urusan kata kotor, kebon binatang, untuk saya itu engga aneh termasuk kata-kata yang diucapin pak Gubernur, termasuk sifat dan gerak-geriknya dari dulu juga sama persis begitu, kenapa orang kemudian merasa heran dengan pak Gubernur, kenapa kemudian seolah-olah perkara begini hanya pak ahok yang memiliki sikap begitu

engga lah,  kalo diputar kembali ingatan kita dilingkungan bersosial pasti emang begitu sifat orang-orang seperti pak ahok, sebuah type,  bukan sesuatu hal yang baru, udah menjadi ciri khas, hanya saja kejadiannya yang baru pertama kali terjadi didalam pemerintahan tingkat dewa

engga tau positif atau negatif gaya dan sifat begitu ketika kemudian bergulir jadi bahasan dinegri ini, entahlah yang jelas kalo saya mah engga kaget pisan alias engga heran, bukan hal asing dan baru buat saya dah, yang saya tahu dimasyarakat itu terjadi antara majikan dan anak buahnya, engga tahu dalam urusan birokrasi dan politik, bisakah itu disebut bergaya mental majikan, selalu waspada tidak mahu ditipu dan diboongin tidak mau dicurangin?, mungkinkah DPRD tidak faham, ehe-ehe..

bagaimana kemudian kesimpulan menyikapinya kadung udah jadi santapan publik nasional, tapi saya mah engga tau dah kesimpulan itu pgimana!, sayamah orang udik kurang makan sekolaan tahunya cuma ngopi sama nganu, celepuuuuuuuuus, puwaaaah.., nyoy!, nonton aja sama urusan yang begini ini mah, kemon boy, ciha!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun