Mohon tunggu...
Dani yahya
Dani yahya Mohon Tunggu... -

lelaki kampung yang suka ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dukungan Rakyat Kecil Atas Hukum dan Kedaulatan Bangsa (Bali Nine)

26 April 2015   21:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:39 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kalau sudah bicara perjuangan untuk kebebasan, kemerdekaan, sebagai negara berdaulat yang pernah merasakan tidak berdaulat alias kata sejarah mah disebutnya dijajah asing oleh portugis, belanda dan jepang, begitu yang saya tahu dari buku sejarah SD tahun 1977, tinggal membangkitkan saja lagi kenangan perjuangan itu

Sudah pengalaman orang indonesia tidak memikirkan apa-apa, kecuali berjuang untuk merdeka, dengan senjata bamboo roencinx, jangankan Cuma harta benda dikorbankan, nyawa pun bersedia!, bermodal semangat merdeka atawa mati, merdeka!, lah tahun 1945

Masih terngiang ketika kakekku ceritra tentang gerilya dan jendral soedirman, masih terngiang tokoh-tokoh pahlawan dari dari sabang sampai merauke, ada teuku umar, hasanudin, dan banyak lagi lainnya yang mernghias poster dinding sekolahku dulu, tinggal membangkitkan saja lagi pengalaman-pengalaman itu

Paling tidak kita keturunannya, darah-darah mereka mengaliri nadi, memori kejuangan tidak akan punah, maka dari itu demi hukum dan kedaulatan bangsa serta harga diri dan wibawa, apapun yang terjadi sekarang, indonesia harus dijaga kehormatannya, dibela sampai titik kematian yang sesungguhnya, dengan satu jiwa satu harga diri, maka segala ancaman yang masih bersifat intervensi lisan harus dibuatkan kuda-kudanya, tidak boleh rapuh, malu sama pendahulu kita, para pejuang kemerdekaan, merdeka atawa mati!

Hukuman mati bagi bali nine yang sudah jadi bagian hukum ranah kebangsaan, menjelma jadi sebuah harkat, mempertaruhkan kekuatan mental berbangsa dan negara terus diasah dan perkuat sampai semuanya berjalan, kemudian segala urusan itu akan dikembalikan sebagai urusan dalam negeri, inilah saatnya menunjukan sebuah bangsa, jangan menoleh kebelakang lagi, jangan main kayu diantara kita, saatnya bersatu, tunjukan harga diri sebuah bangsa, kita sangat berpengalaman didalam menggapai kemerdekaan

Bamboo roencinx. Merah putih, ikat kepala, dan kepalan tangan bung tomo, merdeka! Jadikan spirit hari ini, spirit menjaga harga diri bangsa, jangan kecewakan para pendahulumu, pendahulu kita yang rela mati untuk merdeka, menentukan masa depan negeri, mereka tidak cengeng untuk menderita dan tersiksa, mereka mewariskan semangat dan iman, bersatulah jangan menoleh kebelekang jika tidak ingin terhina, lebih baik mati berkalang tanah dari pada hidup bertabur debu, merdeka!

wadOOh dani bener-bener cafein...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun