Prostitusi ada dan memang ada, ramai mengisi lalu lalang kehidupan dibumi persada Indonesia ini, kenyataan memang ada siapa yang bilang tidak ada padahal kedudukannya ilegal, belum ada undang-undang yang memberikan tempat bagi rumah prostitusi, yang ada aja dibubarin lagian publik mengambang dan diantara pertimbangan-pertimbangan antara soal segala alasanana tea
Prostitusi yang tidak punya tempat secara hukum, lalu menjadi produk ilegal yang mengisi ruang-ruang dan sudut aktifitasi kegiatan dimana dia bisa menempatkan diri ber kamuflase ataupun menjadi mutan karena memang prostitutisi itu pandai menyamarkan diantara segala profesi bisa ditempat berkesenian, berpolitik, bahkan ditempat-tempat umum, makanya prostitusi itu akan selalu ada
Sekarang mulai ramai bahwa ternyata perataan rumah prostitusi dengan tanah atau membuyarkan dari sarangnya tidaklah seperti orang tidur yang menyemprotkan pestisida nyamuk dikamarnya lalu penghuninya bisa tidur nyenyak karena nyamuknya mati, emang dikira prostitusi serangga atau hama
Prostitusi yang siobyeknya PSK bukanlah nyamuk yang bisa diberi poison cairan untuk dibikin mati, prostotusi itu adalah humanism alias kemanusiaan, ketika tidak diberi tempat maka dia akan bisa menempatkan diri dimana saja, buktikan di jejaring sosisal, dikost-kostan, dilampu merah bahkan ditempat yang bersanding dengan dengan dunia hiburan dan berkesenian, amankah kita dari dunia prostitusi karena tempatnya telah disterilkan?
Tak ada cara lain untuk mereka yang anti dan najis sama prostitusi, keliatannya sukar berharap prostitusi itu tidak ada, hilang dari peredaran mata dan pikirannya, carilah jalan yang bisa menghindari akan pandangannya terhadap hal-hal yang terkait itu dengan cara tidak usah membuka media yang memberitakannya
Jangan baca tentang si chuby tata yang mati dibunuh pelanggannya, jangan baca seorang artis yang tertangkap bugil karena melakukan prostitusi, jangan dan jangan ‘klik’ sesuatu yang terkai dengan itu, hindari pemberitaan sex, perkuat diri dengan iman!
Sering-sering mengingatkan diri sendiri dengan istighfar atau pergi menyendiri ketempat suci, apalagi sekarang informasinya tengah marak disegala garis pemberitaan, di TV rumah, di media berbasis On Line, didunia media sosial, semakin deras mengalir pemberitaannya, maka kamu harus semakin ketat membuka internet jika kamu mencari berita apapun dia akan disisi berita yang kamu cari itu, waspadalah!
Atau berhentilah berinternet!, membaca atau melihat televisi agar kamu terbebas dari pandangan dan pendengaran yang kotor, kamu akan dikepung dari segala sisi dengan pemberitaan internet dan media lain, aku hanya khawatir jika kamu nanti akan sangat kecewa dengan maraknya prostitusi dan menganggap dunia ini sudah kotor justru kamu akan kehilangan kendali lalu melompat dari tebing nan curam, membebaskan diri dari dunia yang kotor dan najis, idiiih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H