Mohon tunggu...
Dani yahya
Dani yahya Mohon Tunggu... -

lelaki kampung yang suka ngopi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bali Nine, Selamat Jalan Sahabatku Semoga Diberikan Tempat yang Layak Disisinya

29 April 2015   10:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:34 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai pembaca, masyarakat yang mengikuti informasi dengan segala bentuk yang ada dalam dirinya baik kebodohan, kurang sedikit lurus, tengleng leher, yang nyata toh internet menyediakan apapun dan kepada siapapun, tidak ada pengecualian jika berita itu sampai kepadaku, maka itulah yang didapat lalu dengan segenap apa yang ada padaku, berpendapatlah aku

Boleh saja bilang :, ‘kamu tuh siapa lelaki kampung tanpa kwalitas,tidak ada status yang patut dibanggakan, orang udik, bukan level untuk ikut beropini atas berita, tidak tepat mestinya lu mah urusin aja keluarga, cari rejeki, cukupi hidup, jangan ikut-ikutan komentar nulis segala!’

Jangan salahkan saya dong,  dalam urusan saya bisa berada diinternet, masuk kemana saja, itu tandanya aku diijinkan meuren jika aku dibanned, dikunci, atau disebari virus, gampang banget karena aku tidak pandai komponen maupun software,  paling pasrah dan nyerah udah gitu tinggalin, tetapi sampai hari ini aku masih bisa melihat  apa saja (jangan-jangan ada yang menolong dari belakang), malah menulis diinternet,  terserah lu dah mau bilang engga tau diri, songong, jangan salahkan saya, salahkan internenya ya!, atau kompasiananya

Lihat saja saya bisa mengucapkan selamat jalan kepada terpidan mati bali nine, semoga mereka diterima disisi tuhan YME, dengan rasa haru, diam dan khidmad memang begitulah mereka harus pulang sebagai konskwekensi yang diterima, maka kematiannya tetap dihormati sebagai manusia yang utuh layaknya orang yang hendak menghadap tuhannya dibekali do’a agar tenang dan menemukan hidup yang membahagiakan tanpa batasan dialam sana, selamat jalan sahabatku

Tidak ada sorak sorai, gembira, dengan kematian mereka, tidak ada senyuman puas,  bahkan menengadah wajah dan kedua tangan terbuka, penghormatan sebagai sesama makhluk tuhan yang bernama manusia, semoga kepergianmu menjadikan kehidupan yang lebih baik dialam sana, kami harus menegakan hukum dan kedaulatan, semoga bisa diambil pelajaran bahwa segala perbuatan jahat dan buruk ada konskwensi hukumnya, agar manusia mengerti tatanan demi kepentingan serta keselamatan  hajat hidup orang banyak agar tidak berjatuhan korban dengan semena-mena karena tipu daya narkotika, selamat jalan sahabat dengan penuh penghormatan sebagai salam terakhir pisah raga, selamat jalan

(dani sang pejalan kaki ke langit yang tersendat-sendat udah gitu doyan ngopi )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun