Aku masuk dalam sebuah ucapan sebagai kata yang dikalimatkan bermaksud menolak sebuah rencana yang aku anggap tidak tepat, lalu dilain fihak orang yang kuat berbahasa kekar itu menimpuki tulisanku sebagai perkataan yang bermakna bahwa aku hanya membiarkan kesengsaraan semakin menjadi saja, maka demo itu harus dilakukan kata kalimatnya!
Lalu aku tidak ingin menimpalinya lagi dengan tindihan kata, nanti akan terjadi pergulatan kalimat yang bisa saja menjadikan ruang gaduh, dindingnya kotor kecipratan muntahan kalimat lubang pantat sementara bibir manis terkunci, bayangin kalao pantat sudah bicara, prat pret prot!, aku rasa dia memang type orang yang senang memamerkan orgasme dengan onani tenggorokan demi mencapai klimax kepuasaan omongannya, begitu!
Aku juga pelaku bahasa sembarang, akan tetapi jika datang kesadaran bahwa yang demikian itu sia-sia masih bisa dicabut dari lubang nafsu mengurai, maka akan segera aku akhiri mesti sudah menancap, lainnya halnya jika sudah muncrat keluar jadi sebuah tulisan yang akhirnya hanya menimbulkan rasa muak, mual, ingin muntah andai kebetulan dibaca sama kamu, apa boleh buat ta*i kambing bulat-bulat!
Perdebatan, pertikaian kalimat memang bisa terbilang luar biasa dahsyat bisa menjadi bumerang bagi sipemulai ketika opininya dihantam kontradiksi, atau justru bertahan dengan ide-ide perkataan baru yang didapat sebagai tameng untuk bertahan, jika bisa menyerang jadilah senjata, duel kalimat!
Sayangnya hal-hal perkara yang digelar sebagai ajang debat tulisan yang bersifat opini itu bukanlah sebuah gagasan yang dapat dipastikan hasilnya menjadi sebuah pengetahuan yang berguna bagi setiap orang layaknya ilmu pengetahuan alam, penelitian biologi dan kimia,
Sebenarnya perdebatan itu adalah sebuah kepentingan, jika aku bilang itu masuk ranah politik, aku sendiri tidak tahu apa itu politik?, jadi aku hanya bisa melihat pertikaian itu bukan milik semua orang, tetapi saling mempengaruhi diantara yang berkepentingan saja dengan mengatas namakan semua orang, apalagi kalo bukan mengatasnamakan rakyat, maka perdebatan tentang kepemimpinan dan siapa yang layak memimpin itu namanya perdebatan apa?
Ada dua hal :Â rakyat dijual, dirampas keberadaannya sebagai alasan dari bunyi sikap yang akan dibuat, dengan komunitas kolosal pagelaran, jika berbenturan dua kubu yang saling bertentangan lalu menimbulkan huru hara dan kesia-sia an, terjadi ketidak sepakatan, itu namanya ada yang salah dalam memaknai perjuangan, karena keberhasilan adalah ciri dari kesepakatan yang utuh milik semuanya
tetapi jika tidak terjadi maka dijamin itu sebuah kesalahan berfikir, dicirikan dengan suasana hening, kehidupan keseharian yang abnormal, tak ada yang mampu belanja apapun karena situasi tidak memungkinkan, masih mending harga berubah-ubah sementara, Â tetapi masih ada pasar berjalan-jalan
berdasarkan sejarah revormasi ada perjuangan yang disepakati secara keselurahan komponen bangsa semua sepakat dan mereka jelas tokoh-tokoh revormisnya tampak seprti gus dur, amin rais,mba megawati, sri bintang pamungkas, AM fatwa, itu jelas siapa yang bisa protes kalau mereka bukan tokoh revormis, pasti semua sepakat mereka adalah bapak revormasi
lalu sekarang kamu mau buat apa, coba jelaskan siapa tokoh-tokoh pembaharu itu, jelaskan figur dan track recordnya, apakah nanti semua sepakat, seluruh masyarakat akan mengepalkan tangan keatas, siapa dia, apakah nanti bisa disebut sebagai pembawa pembaharuan jika sudah memimpin?
mumpung belon masuk lubang kubur perlu diperhitungkan lagi apakah negeri ini telah keluar dari konstitusi, apakah ada kedholiman, kesewenang-wenangan, kejahatan tersembunyi, absolut, otoriter mutlak, apakah demikian?
maka terhadap perkara yang tidak jelas dan tersamar hendaknya manusia melakukan perbaikan-perbaiakan dengan jalan seksama dan musyawarah, bukankah itu yang dianjurkan jika kamu memang benar-benar orang yang menyukai jalan lurus demi kepentingan semua umat?
maka jalan manakah jika dihatimu sebenarnya tidak menyimpan kebaikan tetapi nafsu menguasi lebih cenderung berbuat aniaya dan melakukankerusakan-kerusakan!
sesungguhnya tuhan mengetahui perkara nyata dan tersembunyi ( ghoib) serta apa-apa yang tersimpan didalam hatimu, tidak terlalaikan sedikitpun bagiNya dan itu perkara yang mudah bagi tuhan untuk menampakan segala kebusukan dan kejahatan hati tiap-tiap orang yang suka berbuat dholim, maka keinsyafn dan menyadari bahwa tuhan akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu, itulah hal yang lebih dianjurkan dari pada kamu terus melakukan kerusakan dimuka bumi, mari bangun negeri dengan kerja, kemon coi ..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H