Memang kalau orang lagi di atas ada saja yang tidak suka, sekelas public figure seperti Agus Harimurti Yudhoyono dan Cawagubnya Sylviana Murni pun tak luput dari serangan dengan scenario politik memalukan, Pilgub DKI Jakarta kini bukan lagi kontestasi yang sportif, membangun opini public nampaknya sekarang langkah yang tepat untuk menggerus personal seorang Agus Harimuri Yudhoyono dan Juga Sylviana Murni.
Moncernya kedua tokoh tersebut di Jakarta sudah pasti dan besar kemungkinan untuk dicurangi itu pasti, progress yang baik dan trend yang selalu positif sudah pasti membuat pasangan lain iri dan ingin segera mengambil langkah untuk menjatuhkan pasangan Agus dan Sylvi, tak usah membahas siapa yang ingin menjatuhan mereka, semua orang pun pasti sudah bisa membaca skenarion tersebut sekarang.
Dilihat dari perjalanan ketika AHY dan Mpok Sylvi di daulat menjadi pasangan di Pilgub DKI Jakarta, keduanya sanggup memberi warna baru dalam bursa calon Gubernur di DKI Jakarta, Agus yang seorang mantan Militer dengan segudang prestasi dan karakter nya sendiri, serta di temani dengan Sylviana yang paten untuk urusan Jakarta, karena beliau sudah malang melintang mengurus Jakarta selama 31 tahun lamanya sebagai PNS Pemprov DKI.
Pada waktu itu AHY dan Sylvi akhirnya maju menjadi pasangan dalam Pilgub DKI, Agus yang Nampak bersih dari segala cacat politik maupun kasus apapun di harapkan mampu meraup suara dan hati warga Jakarta, di tambah seorang perempuan yaitu Mpok Sylvi rasa baru tapi wajah lama di Jakarta di duetkan bersama AHY, seperti lancer-lancar saja ketika mereka tengah asik bergerilya di Jakarta, AHY yang tidak mampu untuk diserang orang-orang di sekitarnya pun kena imbas, kita sebut saja sang ayahanda SBY yang waktu itu terkena isu kasus munir, isu itu diangkat bersamaan dengan pencalonan AHY dan Mpok Sylvi di Pilgub Jakarta, taka da respon apapun dan progress yang berarti dari kasus tersebut, memang isu tersebut dibuat untuk membangun image buruk bagi AHY dan orang-orang di sekitar, maklum lah itu bagian dari scenario menjatuhkan AHY dan Sylvi, itu kira-kira Plan pertama.
Yang kedua ialah banyak nya serangan netizen di media social terkait pidato SBY yang mengomentari kasus Ahok tentang penistaan agama, mereka seperti tidak ada bahasan lain di media social, mereka selalu mengungkit kata-kata yang dilontarkan SBY yaitu “Lebaran Kuda”. What?? Sudah tidak ada Ide.
Yang berikutnya, pertengahan dalam masa kampanye kasus Makar menyeruak, public figure macam Ahmad Dhani, Rachmawati Dkk ikut di periksa dalam dugaan Makar, termasuk salah satunya Suami Mpok Sylvi sendiri yang di duga ikut terlibat di dalamnya, sampai pada akhirnya dugaan itu meleset 100 persen, suami Mpok Sylvi pun nihil terkait kasus makar. Yang jadi pertanyaa besar saat ini ialah, darimana Polisi bisa berindikasi bahwa H. Gde Sardjana, Dipl. Ing, SE, MM Suami dari Sylviana Murni terlibat “Dugaan” kasus makar? Lagi-Lagi mengada-ngada!
AHY pun juga tak luput dari isu tak sedap, di antaranya ialah pernyataan beliau soal Rumah Apung yang sempat menjadi viral di social media, ya begitu mudahnya social media menjadi media provokasi bagi pasangan Agus dan Sylvi, dan lebih hebatnya lawan pun mengungkit hal itu di di Debat Pertama Pilgub DKI, yah kalian tau lah siapa yang menyinggung hal itu. HOAX! Pastinya.
Tak bisa menyerang secara personal dengan kasus apapun, AHY ya bis diserang dengan hal-hal yang ga bermutu seperti itu saja, setiap kebijakan yang dibuat pasti di plintir-plintir sedikit dengan kesan negatif nantinya, seperti program 1 Miliar /RW yang terus di gulirkan lawan.
Mpok Sylvi tak Cuma sampai disitu saja, beliau di gerus lagi terkait dana bansos sewaktu dirinya menjadi walikota Jakarta Pusat, Mpok Sylvi di periksa Bareskrim Polri untuk dimintai keterangan terkait aliran Dana Bansos tersebut, nah dari penggalan pertama kata di periksa pun sudah menjadi makanan empuk bagi para netizen lawan untuk mengangkat isu tersebut menjadi besar, yang sakit nya ialah ketika hal tersebut menyeruak Polisi pun merilis bahwa pemeriksaan kepada Mpok Sylvi hanya dimintai keterangan, mok Sylvi pun lantas mengklarifikasi melalu akun twitter sendiri, dan tidak ada masalah, lagi-lagi isu tersebut memang untuk menjatuhkan elekbilitas pasangan AHY dan Sylvi di Pilgub DKI.
Lagi-lagi beliau belum lolos untuk urusan pemeriksaan, Mpok Sylvi bakal dimintai keterangan terkait adanya korupsi Masjid ketika dirinya menjadi Walikota Jakpus, sebelum hal itu beredar sudah banyak meme-meme yang dibuat netizen soal isu tersebut, siapa lagi pelakunya! Kabarnya beliau akan di periksa terkait hal itu, ya semoga saja seperti kasus sebelumnya, tida terjadi apa-apa, hanya isapan jempol saja, guna menjatuhkan elektablitas pasangan nomor urut 1 ini.
Dan yang paling HOT saat ini ialah, skenario untuk menjatuhkan elektabilitas AHY di Pilgub DKI, Come back nya Antasari Azhar membuat gaduh politik nasional, beliau coba membangun opini lama yang sudah terpendam untuk kembali dimunculkan, tentu saja untuk menjatuhkan sang mantan Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono, ini sangat-sangat luar biasa kental dengan aroma politik Pilgub, kesal dengan skenario sebelumnya untuk menjatuhkan AHY dan Sylvi, kini mereka membangun skenario paling buruk dalam politik nasional khususnya di Pilgub DKI, sudah pasti akan berpengaruh terhadap elektabilitas AHY dan Sylvi di Jakarta, media pun mau tak mau teralihkan pandangan terhadap isu-isu lain, mereka kini fokus terhadap Antasari Azhar yang baru saja bertemu dengan Presiden jokowi di Istana secara eksklusif, LUAR BIASA GA TUH? Apa bukan skenario kalau yang seperti itu.