Mohon tunggu...
Dani Wijaya
Dani Wijaya Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Keras

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Antara Kritik Bercampur Sakit Hati Ferdinand Hutahean dan Bantahan Lukas Enembe

16 September 2017   22:39 Diperbarui: 16 September 2017   22:46 2426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Isu mengenai pertemuan Kepala BIN, Kapolri, Gubernur Papua, dan Kapolda Sumut terus bergulir. Komentar beberapa tokoh terus mewarnai gejolak isu ini. Tapi sayangnya banyak yang berusaha mengarahkan guliran isu ini sesuai dengan kepentingan politiknya masing-masing.

Salah satunya komentar dari Ferdinand Hutahean. Ia  mengomentari pertemuan di atas dengan mengarahkan isunya untuk menyerang pemerintahan Jokowi.

Hal itu tak perlu dibingungkan. Ferdinand Hutahean selama ini dikenal sebagai pengkritik Jokowi. Padahal dulu Ferdinand adalah anggota dari barisan relawan Jokowi Presiden (Bara JP). Itu menunjukan sikap sakit hati Ferdinand saja.

Ada kelucuan dengan komentar Ferdinand ini. Bila ia mengkritik pemerintahan karena pertemuan tersebut karena disinyalir berkaitan dengan kepentingan politik. Sebaliknya, justru Lukas Enembe sudah membantahnya. Lukas menyatakan bahwa pertemuan itu tak ada kaitannya dengan politik praktis.

Hal di atas menunjukan sikap yang tidak kompak antara Ferdinand dan Lukas yang sesama kader Partai Demokrat. Harusnya Ferdinand sebagai juru bicara Demokrat secara logika percaya pada pernyataan Lukas. Bukan justru bertentangan. Hal itu dapat disimpulkan bahwa komentar itu memang didasari oleh sentimen negatif Ferdinand pada pemerintahan Jokowi, BIN, dan PDIP. Tujuannya tentu untuk mendiskreditkan pemerintahan saat ini.

Komentar Ferdinand tersebut tentu memiliki kepentingan politik. Ia berkepentingan untuk menyudutkan Jokowi agar citranya negatif di masyarakat.  Tujuan akhirnya agar Presiden Jokowi tidak terpilih lagi dalam pemilu berikutnya. Hal itu berkaitan dengan posisi politiknya yang melihat Jokowi saat ini sebagai kandidat terkuat.

Sebaiknya kita perlu kritis melihat berbagai guliran isu di sosial media. Kita harus lihat apa kepentingan politik di balik beredarnya sebuah isu. Hal agar kita tidak mudah tergiring provokasi dari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun