Mohon tunggu...
Arief Siddiq Razaan
Arief Siddiq Razaan Mohon Tunggu... Wiraswasta Aksara -

Arief Siddiq Razaan. Merupakan penggagas Komunitas Penulis Anak Kampus (KOMPAK) Sumatera Utara. Karyanya dimuat di berbagai media massa, selain itu termaktub juga dalam antologi sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Matamu yang Menciptakan Pelangi dengan Tujuh Warna Keabadian

18 Juni 2013   16:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:49 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puspita

: sebuah sajak sederhana

Membaca matamu, kutemu rubiyat kenangan. Mungkin semacam kisah rindu,

sebab menyelami kedalaman tatapmu ialah jalan kepulangan. Menuju dermaga hening,

lalu berdiamlah aku pada bening bolamatamu. Merangkai seribu puisi rindu,

sebelum kubacakan pada Tuhan. Sebab, aku ingin rinduku bergema di langit– menuju surga

hingga mengukir nama kita; pada labirin merah jingga yang kunamai rasa.

Puspita, jenguklah kedalaman hatiku. Maka akan engkau temukan seribu bait puisi,

yang mengisahkan segala tentangmu. Tentang matamu yang menciptakan pelangi

dengan tujuh warna keabadian. Tentang bibirmu yang menghadirkan kelopak mawar

dengan keharuman peneduh batin. Hingga tentang tubuhmu yang mewujud shalawat daun

dengan rerimbun doadoa. Pada pepohon firman kasih-Nya; atas nama kita!

Puspita, diamlah sejenak di sini; di dadaku. Lalu meleburlah dalam detak jantungku,

sebab aku ingin menyatukan ada-mu dalam desah nafas yang menghidupkanku.

Sungguh telah kupasrahkan lahir-matikuku menjadi setubuh lelaki penjaga rindumu.

Maka lekatlah dalam nafasku. Abadilah dalam jiwaku. Hingga berpadu jiwamu-jiwaku

dalam almanak takdir. Di surga kebahagiaan yang bersidekap keagungan Tuhan.

Padepokan Kompak-Pascasarjana UM, 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun