Ketika kita menang, hakikatnya adalah kekalahan. Kalah untuk mengakui kekurangan diri, kalah untuk terus meningkatkan prestasi lebih baik lagi. Tetaplah amanah mengabdi. Karena umumnya manusia mudah larut dalam kesenangan sesaat, uporia. Dan melupakan perjalanan panjang kumpulkan bekal, untuk pulang kandang.
Jika lingkaran api politk praktis menjengahkan, dan interaksi sosial dirasa sudah tidak lagi buatmu nyaman. Lekas tinggalkan! Menyendiri jadi pilihan terbaik, untuk lepaskanbeban karatan.Â
Aku masih di sini, bersama kesejatian hidupku sendiri. Meski dalam ketiadaan materi, aku tetap berbakti. Padamu negeri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!