BRGM mengadakan acara volunteer youth mangrove action yang bertujuan untuk melestarikan hutan. mangrove yang berada di Indonesia. Acara ini dimulai di hari Selasa tanggal (22/10/2024) yang bertepatan di SMAN 8 Balikpapan yang melibatkan murid dari SMAN 8 Balikpapan, BMKG, mahasiswa IPB dan banyak komunitas lainnya.
Pada hari Selasa (22/10/2024) para volunteer-volunteer ini berkunjung ke SMAN 8 Balikpapan. Disana mereka melakukan diskusi yang dilaksanakan oleh perwakilan dari BRGM dan volunteer-volunteer lainnya. Setelah mereka berdiskusi mereka melakukan penanaman benih mangrove yang dilaksanakan di area mangrove SMAN 8 Balikpapan. Disitu mereka benar-benar merasakan bagaimana caranya menanam benin mangrove dengan benar.
Di hari Rabu (23/10/2024) mereka melakukan perjalanan ke mangrove center yang berada di Balikpapan. Disana mereka diberikan materi-materi tentang seberapa pentingnya mangrove bagi bumi. Saat disitu pemateri yang memberikan mereka penjelasan tentang mangrove bernama Pak Agus, Pak Agus merupakan salah satu dari pahlawan lingkungan yang ada yang mendapatkan banyak penghargaan. Pak Agus memberikan penjelasan tentang bagaimana cara agar pohon mangrove bisa tumbuh dengan baik, Apa saja faktor yang membuat mangrove tidak tumbuh dengan baik. Salah satu penemuan dari pak Agus yang sangat bermanfaat yaitu kantong lumpur. Kegunaan kantong lumpur ini adalah agar kita bisa menanam pohon mangrove di tanah yang substratnya terlalu rendah. Ada juga penemuannya yang lain yang bernama Buispot, Buispot ini digunakan agar pohon mangrove bisa bertahan di area pesisir pantai yang arus airya lumayan kuat. Setelah mereka diberi materi oleh pal Agus kami melakukan pembibitan bibit mangrove yang ditanam di sekitar situ.Setelah mereka selesai melakukan pembibitan mereka diberikan materi lagi oleh salah satu jurnalis Kompasiana yang bernama Bu Hilda. Bu Hilda memberikan mereka materi tentang bagaimana caranya membuat artikel yang baik dan benar dengan menggunakan 5W+1H.
Dan dihari kamis (24/10/2024) mereka melakukan kunjungan ke desa mentawir. Disitu mereka melakukan kunjungan di mangrove desa mentari yang dipandu oleh pak Lamale. Setelah mereka selesai melakukan kunjungan mereka di ajak oleh pak Lamale untuk melihat bagaimana proses membuat sirup mangrove. Pembuatan sirup mangrove ini menggunakan buah dari soneratia okafata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H