Mohon tunggu...
Danisha Ziya Kusmayadi
Danisha Ziya Kusmayadi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - planar

Pelajar SMA Labschool Cibubur

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Beralih ke Pilihan Lebih Berkelanjutan: Alternatif untuk Fast Fashion

19 Oktober 2023   08:00 Diperbarui: 19 Oktober 2023   11:33 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah fast fashion yang Sedang menjadi tren pakaian akhir-akhir ini. Fast fashion data diartikan sebagai istilah yang mengacu pada proses desain, produksi, dan distribusi pakaian yang sangat cepat. Perusahaan fast fashion merespons tren mode terbaru dengan memproduksi pakaian dalam waktu singkat. Mereka kemudian menjual pakaian ini dengan harga yang terjangkau kepada konsumen. Model ini memungkinkan konsumen untuk selalu memiliki pilihan pakaian yang baru dan trendy dengan cepat tanpa harus menghabiskan banyak uang. Earth.org melansir fast fashion berdampak buruk terutama terhadap lingkungan. 

Menurut analisis dari Business Insider, produksi fesyen menyumbang 10 persen dari total emisi karbon global. Industri fesyen dan pakaian sumber air dalam jumlah besar sekaligus mencemari sungai. Di sisi lain, 85 persen dari semua produk tekstil yang tidak terpakai dibuang ke tempat pembuangan setiap tahunnya karena tercemarnya lingkungan fast fashion juga memiliki dampak buruk di hal lain.

Dampak Negatif Fast Fashion
* Dampak Lingkungan: Produksi massal pakaian dalam waktu singkat menghasilkan polusi lingkungan yang signifikan. Bahan kimia berbahaya digunakan dalam pewarnaan dan finishing pakaian, dan limbah tekstil juga mencemari lingkungan.
* Kondisi Kerja yang Buruk: Untuk mempertahankan model bisnis fast fashion, pekerja pabrik sering bekerja dalam kondisi yang tidak aman dan mendapatkan upah rendah. Ini telah memicu perdebatan tentang etika produksi pakaian.
* Pemborosan: Fast fashion mendorong pemborosan, di mana pakaian sering dibuang begitu tren berubah. Banyak pakaian yang dibuang berakhir di tempat pembuangan sampah.

Untuk mengurangi tercemarnya linkungan ada beberapa alternatif yang lebih berkelanjutan untuk fast fashion termasuk:
* Slow Fashion: Ini adalah gerakan yang mendorong pembelian pakaian berkualitas tinggi yang akan bertahan lama dan diproduksi dengan etika. Pakaian slow fashion seringkali lebih mahal, tetapi mereka dibuat untuk bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama.
* Pakaian Secondhand: Memilih untuk membeli pakaian bekas adalah cara yang baik untuk mengurangi pemborosan dan memperpanjang umur pakaian yang sudah ada.
* Berbelanja Lokal: Mendukung merek lokal dan pembuat pakaian kecil bisa membantu mengurangi dampak lingkungan dan mendukung ekonomi lokal.

Fast fashion telah mengubah cara kita berbelanja pakaian dengan memungkinkan konsumen untuk memiliki akses cepat ke pakaian trendy dengan harga terjangkau. Namun, dampak negatifnya terhadap lingkungan, kondisi kerja, dan pemborosan pakaian harus dipertimbangkan. Alternatif yang lebih berkelanjutan dapat membantu mengurangi dampak negatif ini. Sebagai konsumen, kita juga memiliki peran dalam memilih pilihan berkelanjutan dalam berbelanja pakaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun