Mohon tunggu...
Danish Ara Faadhillah
Danish Ara Faadhillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

memiliki kebiasaan membaca buku baik non fiksi maupun fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penanganan dan Pengolahan agar Susu Tidak Cepat Basi

18 Desember 2023   20:33 Diperbarui: 18 Desember 2023   20:57 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Susu adalah sekresi lekteal dari kelenjar susu  mamalia yang mendorong pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh serta berperan penting dalam nutrisi manusia  di sel. Susu merupakan produk pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi dan dapat diperoleh dari hasil pemerahan hewan seperti unta, kambing, kuda, kerbau dan sapi. Nutrisi penting dalam air susu yaitu protein, mineral, lemak, vitamin, laktsoa dan berbagai enzim. Komposisi nutrisi susu ditentukan oleh beberapa faktor antara lain bangsa sapi, tingkat laktasi, pakan, interval pemerahan, umur sapi dan jenis sapi perah. Kualitas susu dipengaruhi oleh jenis ternak, pakan yang diberikan, kesehatan ternak, penanganan serta kebersihan dan kesehatan peternakan

Susu mudah terkontaminasi oleh mikroba karena susu merupakan media yang disukai oleh mikroba sehingga susu mudah rusak dan tidak layak dikonsumsi oelh masyarakat. Jenis mikroba yang sering ditemui dalam olahan susu antara lain Escherichia coli, Klebsiella, Lactobacillus, Salmonella, Streptococcus, Staphylococcus dan sebagainya. Diperlukan penanganan pasca panen agar tidak banyak susu yang hilang.

Susu yang diperoleh dari ambing dapat diolah atau dilakukan proses pengawetan agar tetap menjaga kebersihan susu, cara yang dapat dilakukan ialah pertama dengan Pendinginan susu. Pendinginan susu bertujuan untuk menghambat aktivitas dan pertumbuhan mikroba yang terkandung dalam susu. Cara pendinginan dengan cara milk can ditaruh pada kulkas atau di dalam air dingin yang mengalir. Cara kedua yakni dengan pasteurisasi. 

Pasteurisasi merupakan pengolahan susu dengan menggunakan pemanasan   Teknik Pasteurisasi ada 3 cara yaitu Low Temperature short time   (LTST), pemasan susu pada suhu tinggi (63°C selama 30 menit atau 72°C selama 15 detik) dan kemudian didinginkan dengan segera (kurang dari 3°C). High Temperatur short time (HTST), dengan pemanasan susu pada suhu 72 ℃ selama rentang waktu 15 detik dan Ultra High Temperature (UHT), susu  yang  dibuat  menggunakan  proses pemanasan  yang  melebihi  proses  pasteurisasi, umumnya mengacu pada kombinasi waktu dan suhu tertentu dalam rangka memperoleh produk komersil  yang  steril

Cara ketiga yaitu Sterilisasi. Sterilisasi susu merupakan, proses pengawetan susu yang dilakukan dengan cara memanaskan susu sampai mencapai suhu diatas titik didih, sehingga bakteri maupun kuman dan sporanya mati.

Susu selain diolah menggunakan cara pengawetan, susu dapat diolah menjadi produk olahan. Pengolahan susu menjadi produk olahan jadi memberikan nilai ekonomis bagi usaha perah. Antara lain yakni Yogurt, merupakan produk susu yang mengalami fermentasi dengan menggunakan stater bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Yogurt juga memiliki banyak manfaat, termasuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen di saluran pencernaan. Selain itu, susu yogurt ini aman dikonsumsi karena laktosa dipecah menjadi asam laktat selama proses fermentasi. Yogurth memiliki kandungan vitamin B-kompleks yaitu B1, B2, B3, dan B6 serta asam fosfat, asam biotin dan asam pamtotenat.

Selanjutnya ialah Keju, Keju merupakan produk  susu yang diperoleh melalui proses koagulasi enzimatik susu sehingga menghasilkan curd dan whey. Keju memiliki manfaat sebagai Menjamin kesehatan gigi dan tulang, melindungi tubuh dari pengaruh buruk, menurunkan tekanan darah tinggi, dan baik untuk pencernaan. Yang terakhir adalah Kefir. Kefir memiliki kandungan air sebesar 89,5%, lemak 1,5%, protein 3,5%, abu 0,6%, laktosa 4,5%, 130 kalori dan nilai pH 4,6. Selain itu kefir memiliki kandungan nutrisi seperti protein, kalsium, fosfor, vitamin b12, riboflavin, dan magnesium. Kefir memiliki manfaat bagi kesehatan, khususnya  fungsi sebagai imunomodulator adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara menstimulasi (imunostimulan) atau menekan respon imun yang tidak normal. Imunomodulator diperlukan pada penyakit yang daya tahan tubuhnya melemah. Ketika sistem kekebalan tubuh melemah, tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun